Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIRAL Penjual Cilok Bergaya ala Pejabat, Punya Slogan dari Rakyat untuk Rakyat, Ini Kisahnya

Video seorang penjual cilok bergaya ala pejabat tengah viral. Ia memiliki slogan dari Rakyat untuk Rakyat. Berikut kisah lengkapnya.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in VIRAL Penjual Cilok Bergaya ala Pejabat, Punya Slogan dari Rakyat untuk Rakyat, Ini Kisahnya
Kolase Tribunnews.com: TribunLombok/Istimewa
(Kiri) Foto Lutfi saat berjualan dan (Kanan) Foto gerobak yang bertuliskan Cilok Pejabat. 

TRIBUNNEWS.COM - Video seorang penjual cilok bergaya ala pejabat tengah viral.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman tersebut diunggah oleh sejumlah akun di media sosial, seperti @taufanrahmadi.

Terlihat dari postingan yang dibagikan terlihat seorang pria penjual cilok.

Ia tampak berbeda dari penjual cilok pada umumnya.

Pasalnya, saat menjajakan dagangannya, ia mengenakan setelan jas lengkap.

Baca juga: Nyanyi Lagu Jang Ganggu dari Shine of Black di Tepi Pantai, Video Nona Ambon Viral di Medsos

Mulai dari peci hitam di kepala hingga sepatu pantofel berwarna senada.

Tidak hanya soal penampilan, gerobak milik penjual ini juga menarik perhatian.

Berita Rekomendasi

Dirinya memberikan tulisan, "Cilok Pejabat dari Rakyat untuk Rakyat."

Hingga Jumat (30/7/2021), video yang diunggah @taufanrahmadi sudah ditonton lebih dari ratusan warganet.

Cerita lengkap

Lutfi Ramli, pedagang cilok di Kota Mataram berdandan di Salon Geneh sebelum berangkat dagangan cilok keliling.
Lutfi Ramli, pedagang cilok di Kota Mataram berdandan di Salon Geneh sebelum berangkat dagangan cilok keliling. (TribunLombok/Istimewa)

Dikutip dari TribunLombok.com, belakangan terungkap penjual cilok ini bernama Lutfi Ramli.

Pria berumur 34 tahun itu merupakan warga Lingkungan Karang Kateng, Kelurahan Punia, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lutfi kemudian membeberkan alasan dirinya berdandan ala wakil rakyat saat berjualan.

Ia mengaku apa yang dilakukannya bagian dari strategi marketing.

Baca juga: Viral Suami Istri Bikin Rangkuman Masalah saat Bertengkar, Dilakukan selama 6 Tahun, Ini Kisahnya

Cara ini ia lakukan untuk bagaimana menarik sebanyak mungkin pelangan.

Terlebih saat diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Mataram.

”Awalnya sih karena kondisi pandemi ini, apalagi dengan PPKM Darurat, pedagang kecil seperti saya kesulitan sekali mendapatkan pelanggan,” kata Lutfi, Rabu (28/7/2021), dikutip dari TribunLombok.com.

Berjualan cilok sejak 2014

Lutfi melanjutkan ceritanya.

Ia mengaku berjualan cilok sudah bertahun-tahun lamanya.

Namun, bergaya ala pejabat saat berjualan baru dirinya lakukan sejak adanya kebijakan PPKM.

Dulu Lutfi pernah bekerja di Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) NTB.

Baca juga: Viral Penjual Agar-agar Beli Nasi Padang dengan Uang Rp 5 Ribu, Kini Dapat Donasi Rp 100 Juta Lebih

Lutfi Ramli, pedagang cilok di Kota Mataram berdandan di Salon Geneh sebelum berangkat dagangan cilok keliling.
Lutfi Ramli, pedagang cilok di Kota Mataram berdandan di Salon Geneh sebelum berangkat dagangan cilok keliling. (TribunLombok.com/Istimewa)

Namun penghasilan berjualan cilok lebih menjanjikan.

Sedangkan ide berdandan ala pejabat berasal dari keluarganya.

”Akhirnya terpikir untuk (jualan) menggunakan jas, sepatu, kemudian pakai dasi,” kata Lutfi.

Lutfi dibantu kakaknya, Nurul Hikmah, yang kebetulan mengelola Salon Geneh.

Sebelum jualan keliling dia didandani di salon milik sang kakak.

Nurul menuturkan, sang adik berjualan cilok mengenakan jas sengaja dilakukan agar dagangannya laris.

Sejak dulu mereka memikirkan bagaimana caranya agar punya kreasi usaha sendiri.

Baca juga: VIRAL Kisah Pilu Ibu Melahirkan Bayi yang Sudah Meninggal, Sempat Berharap Anak Pertamanya Selamat

"Supaya usahanya lain daripada yang lain," ujar Nurul, dikutip dari TribunLombok.com.

"Itu inisiatif dia sendiri, saya yang bantu dia dandan," imbuhnya.

Terakhir, kini Lutfi patut bersyukur.

Lantaran sejak dirinya bergaya ala pejabat, omzet penjualan ciloknya bertambah.

Semula jumlah cilok yang laku terjual biasanya hanya 50 cup atau setara 2 kilogram dalam sehari.

Kini dirinya bisa menjual lebih dari 50 cup cilok.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Berita lainnya seputar kejadian viral.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas