Ratusan Warga Jambi Jadi Korban Penipuan Investasi Ternak Lele, Kerugian Rp 2,3 Miliar
Polda Jambi turun tangan tangani ratusan warga jadi korban dugaan penipuan investasi ternak lele, PT Darsa Haria Darussalam (DHD) Farm Mitra Indotama.
Penulis: Theresia Felisiani
"Kami sudah buka posko pengaduan online, silahkan masyarakat yang merasa menjadi korban untuk mengakses link yang sudah kita sediakan," katanya, Jumat (15/10/2021).
Untuk korban, mengakses langsung link https://tinyurl.com/Pengaduan, kemudian mengisi form yang terdapat di dalam link.
Pada link tersebut, juga disediakan ruang untuk menjelaskan kronologis yang dialami oleh para korban, sebagai gambaran dalam kasus tersebut.
Melihat Lokasi PT DHD Farm di Sungai Gelam, Ribuan Lele Mati dan Kolam Ditumbuhi Semak
Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jambi mencatat, hingga saat ini, ada puluhan orang yang resmi mengadu terkait dugaan penipuan investasi ternak lele PT Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm Mitra Indotama.
Tidak tanggung-tanggung, kerugian akibat investasi ini mencapai miliaran rupiah.
Menilik lebih dalam, penipuan berkedok investasi ikan lele ini sendiri sudah ada sejak November tahun 2018 lalu, atau sudah berusia 2 tahun.
Dari keterangan Yushernawan, pemilik dari lahan yang disewa oleh PT DHD Farm sebagai lokasi pengelolaan ribuan kolam ikan atau yang disebut juga bioflog tersebut, sedikitnya ada 1.300 bioflog atau kolam yang berada di atas lahan miliknya.
Ribuan kolam tersebut, berada di atas lahan seluas 2 hektare, yang disewa oleh PT DHD.
Sepengetahuan Yushermawan, untuk di Jambi sendiri terdapat 5 cabang PT DHD yang tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi.
"Ini lahan dan kolam pertama di Jambi, dan kemudian mengikut di sejumlah kabupaten. Kalau tidak salah di Jambi ada lima," kata Yushermawan, saat ditemui di lokasi kolam milik PT DHD di RT 15, Kebun 9, Sungai Gelam, Muaro Jambi, Jumat (15/10/2021).
Kepada sejumlah awak media, Yus mengaku, gejolak permasalahan PT DHD mulai terlihat sejak empat bulan terakhir, dan puncaknya pada bulan Juli 2021 kemarin.
"Sudah ada gejolak sebenarnya sekira empat bulan lalu, tetapi bulan Juli, para karyawan mulai tidak dibayarkan upahnya," bilangnya.
Pascamencuatnya dugaan penipuan terhadap ratusan mitra PT DHD ini, kata Yus, kondisi lokasi peternakan lele sudah mulai tidak terawat.