Bupati Puncak Minta Warga Tak Beri Asumsi Pascakecelakaan Pesawat Smart Air di Ilaga Papua
Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik minta masyarakat untuk tidak berasumsi terkait kejadian pascakecelakan pesawat di Bandar Udara Aminggaru, Ilaga
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Miftah
Diketahui, pesawat Smart Air tidak membawa penumpang, hanya mengangkut barang cargo yang berisi kebutuhan sembako.
Kecelakaan Pesawat Sudah 3 Kali Terjadi
Mngutip Tribunnews.com, Musibah kecelakaan pesawat cargo jenis caravan milik PT Smart Air menambah deretan pesawat kecelakaan pesawat di wilayah Papua.
Dalam tahun ini, kecelakaan pesawat di Papua sudah tiga kali terjadi.
Faktor cuaca ekstrim umumnya menjadi penyebab kecelakaan, terlebih di wilayah Ilaga adalah pegunungan.
Baca juga: Kapten Pilot Pesawat Smart Air yang Tergelincir di Kabupaten Puncak Papua Meninggal Dunia
Sebelumnya, pada 15 September 2021, pesawat Rimbun Air jatuh di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Pesawat yang dipiloti oleh kapten Agithia Mirza tersebut, jatuh usai lepas landas dari Bandara Douw Aturure Kabupaten Nabire, menuju Kabupaten Intan Jaya.
Selain Kapten Agithia Mirza warga Bogor Jawa Barat, terdapat juga Fajar selaku kopilot, dan Iswahyudi sebagai teknisi.
Ketiga korban meninggal dunia dan dikirim ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan.
Dan pekan lalu, Jumat (22/10/2021), pesawat cargo Jayawijaya Dirgantara dengan kode PK JRB tergelincir dan keluar jalur runway Bandara Sentani Jayapura saat mendarat pukul 09.30 WIT.
Pesawat yang tergelincir itu melakukan perjalanan udara dengan rute Wamena menuju Sentani.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Eko Sutriyanto)(Tribun-Papua.com/Ridwan Abubakar Sangaji)