TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan di Cianjur Jawa Barat, SS (21) meninggal dunia setelah ia disiram air keras oleh suaminya sendiri AL (29).

Padahal AL dan SS masih pengantin baru yang bahkan belum genap dua bulan menikah.

AL pun sudah ditangkap oleh polisi saat ia mencoba kabur ke negara asalnya di Timur Tengah.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan polisi menangkap AL di Bandara Soekarno-Hatta bersama personel gabungan dari Polres Cianjur dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Pengantin Baru di Cianjur Tewas Setelah Disiram Air Keras oleh Suami, Kronologi hingga Motif Pelaku

"Polisi bergerak cepat menangkap pelaku dan berhasil ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta oleh personel gabungan Polres Cianjur dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan dilansir Tribun Jabar, Senin (22/11/2021).

Menurut Doni, motif pelaku menyiram istrinya dengan air keras dikarenakan cemburu.

Meski demikian polisi masih berusaha untuk melakukan pemeriksaan dan pendalaman dengan memintai keterangan dari pelaku.

Lantas siapakah sosok AL ini?

Baca juga: FAKTA Wanita di Cianjur Tewas setelah Disiram Air Keras oleh Suami, Pelaku Ditangkap di Bandara

Sosok AL, WNA yang Siram Istri dengan Air Keras hingga Tewas

Dilansir Tribun Jabar, AL merupakan WNA asal Timur Tengah yang bekerja sebagai wiraswasta.

Meski telah menikah seorang gadis yang tinggal di Kampung Munjul, AL ternyata tak fasih berbahasa Indonesia.

Ketua RW setempat, Endang Sulaeman (57), mengaku ia juga baru mengenal AL.

Namun, Endang menuturkan, berdasarkan pengakuan ibu korban, AL adalah warga Arab yang dulu pernah tinggal bertetangga dengan ibu korban.

Baca juga: Baru Menikah 2 Bulan, WNA di Cianjur Siram Air Keras ke Istrinya, Jeritan Korban Didengar Warga

Diketahui ibu korban memang sempat bekerja menjadi TKW di Saudi Arabia.

Rumah AL hanya terhalang dua rumah dari ibu SS yang saat itu dinikahi oleh tentara Arab Saudi.

Endang menuturkan, AL biasanya selalu memakai sweater dan menutup kepalanya.

Selain itu AL juga kerap menggunakan kacamata hitam.

"Kalau ke sini gayanya selalu pakai sweater yang menutup kepala, pakai kacamata hitam, gayanya selalu begitu," ujar Endang.

Baca juga: Nasib Pilu Wanita Muda Meninggal Dunia Disiram Air Keras oleh Suami, Sosok Korban Dikenal Ramah

Warga Mendengar Jeritan Korban

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, seorang suami di Cianjur, Jawa Barat tega menganiaya istrinya, Sabtu (20/11/2021).

Pelaku nekat menyiramkan air keras ke tubuh istrinya diduga karena cemburu.

Diketahui, pelaku merupakan Warga Negara Asing (WNA) dari Timur Tengah.

Pelaku dan korban baru menikah selama dua bulan.

Baca juga: Terbakar Cemburu, Seorang Suami Siram Air Keras ke Istrinya, Padahal Baru Menikah 2 Bulan

Aksi penganiayaan itu diketahui warga setelah korban menjerit kesakitan.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka bakar serius.

Setelah menyiramkan air keras sang suami yang belakangan diketahui warga negara Timur Tengah langsung kabur dan kini dalam pencarian pihak kepolisian.

Korban diketahui bernama SS (21) warga Kampung Munjul RT 02/07, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Baca juga: Pengantin Baru di Cianjur Tewas Setelah Disiram Air Keras oleh Suami, Kronologi hingga Motif Pelaku

Sang suami yang kini dalam pencarian berinisial AL (29).

Ketua RW setempat Endang Sulaeman mengatakan, kronologis kejadian berawal dari jeritan korban seperti tengah mengalami tindak kekerasan.

"Itu awalnya korban menjerit kesakitan dan meminta tolong kepada warga. Kemudian tetangga termasuk saya yang tak jauh dari rumahnya juga ikut keluar rumah," katanya.

Setelah warga mendatangi rumah tersebut korban telah tergeletak dengan sekujur tubuhnya melepuh akibat siraman air keras.

Baca juga: FAKTA Wanita di Cianjur Tewas setelah Disiram Air Keras oleh Suami, Pelaku Ditangkap di Bandara

Selain itu pelaku yang ketakutan terlihat membawa sepeda motornya dengan kencang untuk melarikan diri karena takut dengan masyarakat yang berhamburan keluar rumah.

"Saya keluar bersama warga lainnya melihat sudah jatuh di lantai, sekujur tubuhnya melepuh. Bahkan pakaiannya sobek-sobek seperti telanjang," ujarnya.

Kemudian Endang bersama warga lainnya cepat menghubungi kepolisian dan pihak desa setempat.

"Saya pun berinisiatif bersama Pak RT menelepon desa untuk mengirimkan ambulans dan membawanya ke rumah sakit dan pihak berwajib untuk melakukan tindakan lebih lanjut," katanya

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Nanda Lusiana Saputri)(Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)