Tertimpa Tembok Rumah yang Roboh, Kaki Seorang Ibu Harus Diamputasi Demi Selamatkan Nyawanya
Akibat tertimpa reruntutah tembok rumah, tulang kaki sebelah kirinya hancur. Pembuluh darahnya juga mengalami infeksi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Anita Angelika (38), warga Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jaw Timur, jadi korban tertimpa reruntuhan tembok rumahnya yang roboh.
Meski kejadiannya di pertengahan November, ia kini masih menjalani perawatan medis bersama AW, anaknya yang berusia satu tahun empat bulan.
Dalam perawatan, Anita Angelika harus menerima kenyataan pahit. Kaki sebelah kirinya bakal diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya.
"Itu katanya jalan terbaik. (Tulang) kakinya sudah hancur. Lalu pembuluh darahnya juga sudah infeksi. Jalan satu-satunya ya itu (diamputasi)," ujar Nugroho Widhianto, suami Anita, kepada TribunJatim.com, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: Sopir Taksi Online di Medan Jadi Korban Pembunuhan, Mobil Dirampas
Ia menjelaskan, operasi kaki kiri istrinya itu dilakukan pada Selasa (30/11/2021) sekitar pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Setelah operasi tersebut, saya langsung memakamkan kaki kiri istri saya itu," tambahnya.
Dirinya mengaku, saat ini ia merasa bingung. Sebab, istrinya masih terbaring di rumah sakit, dan ia harus merawat kedua anaknya juga.
Baca juga: Update Penganiayaan Siswa SPN Dirgantara Batam: 9 Saksi Diperiksa, Polisi Tetapkan Tersangka?
Anaknya yang berinisial AA (11), saat ini sedang menjalani perawatan di rumah saudaranya, yang berada di Jalan Mawar Gang 4 Nomor 12, Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Kedua kakinya dalam kondisi dipasang pen dan perban, karena patah akibat tertimpa tembok.
"Kedua kaki anak saya dipen untuk meluruskan tulangnya. Kaki kanan sudah bisa nekuk. Tapi kaki kirinya, hanya bisa gerak sedikit. Namun dalam kondisi seperti itu, anak saya itu masih tetap mengikuti pelajaran di sekolah melalui online (daring)," bebernya.
Meski dalam kondisi kalut, pria yang akrab disapa Anto ini masih tetap bersyukur karena pembiayaan operasi anak dan istrinya telah ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Namun yang saat ini ia pikirkan, bagaimana mengumpulkan uang untuk pengobatan istri dan anaknya. Pasalnya, obat pemulihan untuk satu paketnya seharga Rp 500 ribu dan tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
"Saya bingung dan akhirnya cari (pinjaman) uang ke teman hingga saudara, dan saya juga menghubungi Ketua RT. Akhirnya sama Ketua RT dimintakan ke pemilik rumah yang temboknya roboh itu, dan dikasih uang Rp 4 juta," ungkapnya.
Selain itu, Anto juga mendapatkan bantuan paket sembako dari pihak kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, dan masyarakat sekitar. Bantuan tersebut digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Saat ini, istrinya harus menjalani operasi ketiga di kaki kiri bagian atas, karena masih terdapat luka yang harus segera mendapatkan penanganan.
Hingga kini, Anto terus bertekad agar istri serta anaknya yang menjalani pemulihan dapat segera sembuh.
"Saya berharap, saya masih bisa membelikan kebutuhan kesehatan untuk anak dan istri. Dan saya juga berharap, agsr cepat sembuh dan dapat beraktivitas kembali," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Keadaan Terkini Ibu dan Anak Korban Tertimpa Tembok di Malang, Kaki Sang Ibu Harus Diamputasi