Rela Jembatannya yang Beromzet Rp20 Juta Diambil Alih Pemerintah, Haji Endang Titipkan Pekerjanya
Nama Muhammad Endang Junaedi atau yang kerap disapa Haji Endang kini tengah menjadi sorotan publik.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
"Saya minta izin dengan pak bupati saat itu, Pak Dadang S Muchtar. Saya datang. Pak bupati bagaimana kalau kita usaha bareng dengan Pemkab Karawang, untuk membuat jalur penyeberangan, tetapi beliau minta saya sendiri saja. Karena sudah ada izin, saya beranikan diri," kata Endang, Rabu (29/12/2021).
Mulainya, ia membuat perahu dengan kapasitas sekitar dua puluh motor. Perahu itu ditarik menggunakan tali untuk menyeberang.
Baca juga: Desain Jembatan Gantung Kaca Pertama di Indonesia yang Akan Dibangun KemenPUPR, Ini Wujudnya
"Awalnya sehari juga cuma dapat Rp16 ribu. Bahkan ada beberapa warga yang menganggap khawatir jika ada penyeberangan itu bakal bikin bising dan banyak maling."
"Saya kemudian meminta izin dan banyak tokoh setuju. Walau hasilnya sedikit saya tekuni karena tujuan saya untuk membantu perekonomian warga," katanya.
Lambat laun karyawan yang hendak pergi ke kawasan industri dengan menyeberang mulai ramai. Kemudian ia menambah perahu penyeberangan menjadi dua.
"Saya tambah satu lagi, jadi ada dua perahu eret. Bolak-balik," katanya.
Banyak diskusi dengan pegawainya, Endang kemudian mempunyai ide untuk membuat penyeberangan dengan sistem perahu ponton.
Baca juga: Viral Jembatan Perahu di Karawang Bisa Hasilkan Rp 20 Juta Per Hari, Dilewati 10 Ribu Motor
Awalnya ia membeli puluhan perahu kayu dan sisanya dibuat sendiri.
Untuk mengurangi risiko kerugian dan kecelakaan bagi warga yang menyeberang, Endang pun mulai membuat perahu ponton dari besi. Saat ini jumlahnya mencapai 15 unit.
"Saya pinjam ke bank untuk modalnya," katanya.
Modalnya jika ditotal dan dibuat sekaligus menurut Endang bisa mencapai Rp 5 miliar.
Untuk hari kerja, Endang akui satu hari satu malam itu sekitar sepuluh ribu kendaraan roda dua menyeberang. Dengan tarif Rp2.000 sekali menyeberang.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Choirul Arifin)(Kompas.com/Farida Farhan)