Penyapu Jalan di Semarang Mengaku Dimaki Atasan hingga Dipecat, Begini Tanggapan Sekda
Siti, seorang pekerja yang ikut dipecat mengaku sudah tidak bekerja sebagai penyapu jalan hampir satu tahun.
Editor: Erik S
“Saya mohon keadilan, saya tidak pernah sekalipun dapat teguran tertulis, tiba-tiba diberhentikan. Bahkan untuk seragam saja saya beli sendiri,” imbuhnya.
Ia mengatakankan, jangan sampai kejadian yang ia alami juga menimpa penyapu jalanan lainya yang bekerja sepenuh hati untuk kebersihan kota.
“Takutnya ini akan menimpa penyapu lain, jika sudah tidak disukai oleh mandor ataupun atasan, mereka akan dapat perlakuan yang sama dan dipecat sepihak."
"Apalagi di masa pandemi saya harus menganggur saya juga punya anak yang butuh dinafkahi,” tambahnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi tribunjateng.com Sekda Kota Semarang, Iswar Amnuddin, mengaku belum mendengar hal tersebut.
Baca juga: KSAD Dudung Sampaikan Maaf dan Duka Cita ke Keluarga Handi-Salsa, Sebut 3 Oknum TNI AD Layak Dipecat
“Terus terang saya belum mendengar permasalahan itu, dan baru ini mengetahuinya,” ucapnya, Sabtu (8/1/2022).
Sekda Kota Semarang juga menuturkan, menyoal rekrutmen dan pemecatan bukan ranah Pemerintah Kota Semarang.
“Terkait rekrutmen dan pemecatan bukan ranah dari Pemerintah Kota Semarang. Karena para penyapu jalanan sudah dinaungi pihak ke tiga,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Siti Penyapu Jalanan Kota Semarang, Dicaci Atasan Hingga Dipecat Sepihak