Update Gempa Banten: Disebabkan Aktivitas Subduksi hingga 5 Kecamatan di Pandeglang Terdampak
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, setidaknya lima kecamatan terdampak kerusakan akibat gempa Banten magnitudo 6,6
Editor: Erik S
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
Kemudian, berdasar hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Warga Pandeglang mengungsi
Warga Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten memutuskan mengungsi ke dataran lebih tinggi.
Meski BMKG sudah mengeluarkan informasi bahwa gempa yang terjadi tidak berpotensi disusul tsunami.
"Sebagin masyarakat sudah lari ke Taman Jaya Girang ke dataran tinggi," kata salah satu warga Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang melalui video.
Sumur menjadi pusat gempa berkekuatan Magnitudo 6,7 terjadi pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB
Baca Selanjutnya: Takut tsunami warga di pusat gempa banten berlarian ke atas bukit
Warga lainnya, Riffa menceritakan saat ini sebagian warga di pesisir pantai mencari lokasi aman dan menutuskan meninggalkan rumah.
Mereka menuju dataran lebih tinggi seperti di Kecamatan Cimanggu.
Warga khawatir terjadi gempa susulan dan tsunami. Sebab, warga masih trauma bencana tsunami tahun 2018 lalu yang juga menerjang wilayahnya.
"Ini saya sama warga yang lain sedang mengungsi takut ada gempa susulan. Mengungsi ke Cimanggu (dataran tinggi), kata Riffa.
Ketua Tagana Pandeglang Ade Mulyana mengatakan, warga di pesisir pantai terutama di Sumur panik karena gempa yang terjadi cukup besar.
Terdapat kerusakan bangunan rumah dan fasilitas publik di Kecamatan Sumur, Pandeglang
"Warga panik, ada kerusakan dan saat ini masih dilakukan pendataan. Kita menuju Sumur ini," ujar Ade dihubungi wartawan.