Polres Wonogiri Tangkap Pemilik 'Bank Plecit' dan Istrinya: Diduga Aniaya dan Keroyok Nasabah
Ketiganya ditangkap setelah para korban melaporkan telah terjadi penganiayaan hingga pengeroyokan
Editor: Erik S
Sularti (42) warga Desa Jatimarto, Kecamatan Wonogiri mengaku juga pernah dianiaya oknum bank plecit berinisial H.
Sebelumnya, H juga disebut melakukan penganiayaan kepada Nanik Haryani, perempuan yang mengaku saat itu sedang hamil.
"Kejadian di rumah oknum bank plecit berinisial H di wilayah Kecamatan Wonogiri, sekitar April tahun lalu," kata dia, kepada TribunSolo.com, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Kedapatan Bawa Airsoft Gun dan Alat Kejut, Debt Collector Ditahan Aparat Polres Jakarta Timur
Sularti mengatakan, sebenarnya dia juga berperan sebagai perantara antara bank plecit dan nasabah. Kejadian itu bermula saat ada nasabah yang telat bayar angsuran.
Di hari kejadian, dia dan sejumlah orang lain dikumpulkan di rumah H untuk disidang karena ada nasabah yang telat bayar angsuran dan baru diperbolehkan pulang dini hari.
Beberapa hari kemudian, kata dia, mereka kembali dipanggil ke rumah H.
Saat itulah, Sularti baru mendapat perlakuan kekerasan.
"Bagian muka saya ditendang, paha saya juga," ujarnya.
Sementara itu, Ramli Hastuti (34), saksi mata penganiayaan yang dialami Sularti, saat itu mengantarkan tetangganya tersebut ke lokasi kejadian.
Wanita yang saat ini tinggal di Desa Ngepungsari Kecamatan Jatipuro Karanganyar tersebut juga mengaku pernah mendapatkan penganiayaan.
"Perut saya disodok pakai tongkat besi, pinggang saya juga ditendang," kata Ramli Hastuti.
Menurut pengakuannya, dia sempat mendapatkan kekerasan dari beberapa orang oknum bank plecit.
Saat itu, H juga sempat mengeluarkan pistol.
"Dia bilang 'mau mati kalian? Atau mau dibuang ke kali?' Tapi istrinya saat itu melarang. Tidak ditodong, senjatanya cuma diacungkan ke atas," kata Sularti yang juga diiyakan oleh Ramli Hastuti.
Baca juga: Ini Alternatif Lain dari Investasi Crypto Ala Bank Sentral Swiss