Kisah Ni Ketut Muliasih Keluar dari Kota Kiev Menuju Rumania Diiriingi Dentuman Bom
Wayan Amin, suami dari Ni Ketut Muliasih asal Bangli, mengaku sangat berbahagia karena sang istri tercinta dapat kembali pulang dengan selamat.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - 26 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Bali yang bekerja di Ukraina, akhirnya tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Senin (7/3) sekira pukul 19.25 Wita. Mereka menumpang pesawat AirAsia QZ-7518 dari Jakarta.
Sebagian besar memakai masker bermotif merah putih ke-26 PMI ini keluar dari pintu keluar terminal kedatangan domestik dengan suasana haru bercampur bahagia karena dapat kembali bertemu dengan keluarga.
Wayan Amin, suami dari Ni Ketut Muliasih asal Bangli, mengaku sangat berbahagia karena sang istri tercinta dapat kembali pulang dengan selamat di tengah Ukraina sedang bergejolak dengan Rusia.
“Saya sangat bahagia dan tetap bersyukur istri sudah datang dengan selamat, walaupun, kasarnya, bawa uang sedikit. Kalau bagi saya istri sudah kembali dan bertemu dengan anak-anak itu yang jadi harapan saya sebelumnya,” ujar Amin, Senin.
Amin mengaku sejak mendengar informasi keadaan di Ukraina bergejolak dengan Rusia, dirinya berdoa kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar istri sabar dan tetap semangat kalau ada jalannya pasti bisa pulang.
Sang istri, kata Wayan Amin, mengaku takut dan tempat ia bekerja sudah tidak ada atau hancur dibom. Padahal dia baru 7 bulan bekerja di sana, tetapi kontrak kerja selama 2 tahun sebagai terapis spa.
Sementara waktu dirinya sebagai suami cukup kali ini memberikan izin istri bekerja lagi sebagai PMI karena sebelumnya sang istri berjanji sekali ini saja bekerja di luar negeri.
“Dia berjanji untuk sekali ini saja karena anak-anak juga sudah besar di rumah, orangtua juga sudah tua biar ada ada yang mengurus anak-anak dan orangtua,” ungkap Amin.
Sementara itu Ketut Muliasih setelah ketemu sang suami mengatakan, perjalanan kembali ke tanah air sangat panjang dari Ukraina.
“Perjalanannya sangat panjang dari Ukraina lalu ke Rumania. Di sana sudah sepi orang-orang sudah dievakuasi semua. Kami dievakuasi dari Kota Kiev. Terdengar dari apartemen ledakan,” tuturnya lirih.
26 orang PMI setelah keluar dari terminal kedatangan domestik diajak berkumpul di halaman Polsek KP3 Bandara Ngurah Rai untuk menyelesaikan sejumlah dokumen sebelum kembali ke rumah masing-masing.
Terpisah, Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Denpasar, Wiam Satryawan menyatakan, 26 orang PMI Ukraina asal Bali pulang karena berada di daerah perang.
"Dari 26 orang ini, 24 orang diantaranya sudah berhasil dihubungi keluarganya dan akan dijemput di Bandara langsung dan akan kami serahterimakan di bandara. Ada dua orang yang karantina dijemput, maka kita antarkan ke rumah saudaranya yang kebetulan tinggal di Denpasar," jelasnya.
Rincian asal daerah 26 PMI Ukraina yang berasal dari Bali, 4 orang dari Denpasar, 5 orang dari Tabanan namun 2 dari 5 orang tersebut masih dikarantina, Karangasem 4 orang, Gianyar 3 orang, Buleleng 7 orang, Badung 3 orang dan Bangli 2 orang.