Didin Rahmat, Orangtua Muhammad Shohibul Fikri: Sempat Tak Percaya Anaknya Juara All England
Orangtua Muhammad Shohibul Fikri sempat tak percaya kalau anaknya berhasil jadi juara All England 2022.
Editor: cecep burdansyah
Lalu, kelas 5 ikut lagi O2SN dan juara satu hingga mewakili di tingkat provinsi dan raih juara dua. Dari sanalah dia mulai tekun perdalam badminton.
Fikri ini anak ke berapa?
Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Rentang usia dengan kakaknya sekitar 5 tahun dan dengan adiknya 10 tahun. Jadi, ke adiknya itu sayang banget. Kakaknya itu perempuan sedangkan adiknya laki-laki.
Di mana Fikri sekolah?
Dia SD di Babakan Surabaya, jaraknya hanya 200-an meter dari rumah. Lalu, SMP di SMPN 4 Samoja, dan SMA-nya di SMA Taman Siswa.
Selama ini, Anda mengenal sosok Fikri seperti apa?
Fikri itu termasuk anak yang gigih dan penurut. Selama di asrama Telkom Gegerkalong, dia disiplin dan selalu menjalankan apapun yang diperintahkan, termasuk program latihan, dengan maksimal.
Saat di pelatnas, dia juga anak yang patuh dan selalu ingin menjadi yang terbaik. Saya bangga, kemarin, Fikri tetap menjaga sopan santun kepada seniornya seperti saat bersalaman dengan Kevin/Gideon, dan ketika usai melawan Hendra/Ahsan, mereka sampai berpelukan.
Jadi, etika itu dipakai betul. Itu modal penting untuknya jika ingin tetap di jalur seperti sekarang. Insya Allah jika itu dijaga maka doa orang lain pun terus mengalir untuknya.
Setelah resmi meraih juara, apakah sempat berkomunikasi lagi?
Sudah. Malam tadi sempat menelepon. Di whatsapp grup keluarga juga kami ucapkan selamat. Kami juga saat menelepon ya sempat euporia keluarga bersama kakak dan adiknya. Saya terharu dan bangga. Puji syukur tetap kepada Allah karena garis tangan Maha Kuasa.
Apa harapan ke depan untuk Fikri dari keluarga?
Pertama, jadikan prestasi menjuarai All England ini sebagai awal meraih prestasi terbaik lainnya, termasuk Olimpiade.
Kedua, pertahankan perilaku Fikri seperti sekarang. Tidak karena telah juara All England menjadi berubah.
Pertahankan prestasi dengan sikap yang luar biasa ini dan jangan terlena. Saya katakan empat kata kepadanya 'Selamat, alhamdulillah, ini baru dimulai, dan jangan terlena'. Itu empat kata yang dikirimkan di WA grup keluarga.(tribun jabar/nandri prilatama)
Baca juga: Satker Tol Cisundawu Terbuka untuk Membahas Komplain Warga