VIRAL Pedagang di Lampung Barat Buang 1.500 Kilogram Tomat, Ini Fakta-Faktanya
Pria berusia 32 tahun itu mengatakan, tidak pernah bermaksud untuk membuang tomat-tomat tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Ia mengibaratkan, dalam sehari tomat yang terjual hanya sekitar 50 peti.
Sementara tomat yang diterima dari petani jauh lebih banyak.
"Jadi kita tahan dulu tomat itu menginap sehari. Siapa tahu besoknya laku," imbuhnya.
Sayangnya, lanjut dia, stok tomat masih saja berlebih, hingga ia terpaksa menyimpan stok tomat tersebut selama empat hari.
Alhasil, tomat sudah tidak bisa lagi didistribusikan ke pasar lantaran sudah terlalu matang.
Di samping itu, Marwan mengungkapkan, harga tomat anjlok sejak seminggu terakhir.
"Karena overproduksi itu tadi, makanya harganya jadi anjlok," ungkapnya.
Baca juga: Sinopsis Automata, Aksi Antonio Banderas Selidiki Pelanggaran Protokol Robot, Malam Ini di TransTV
"Kita ambil dari petani itu Rp 500 per kilogram plus ongkos ojek Rp 200," tambahnya.
Normalnya, harga tomat berada di kisaran Rp 3.000-Rp 4.000 per kilogram.
"Awal Maret 2022 itu harganya masih Rp 2.500 per kilogram," ungkap Marwan.
Biasanya, ia memasarkan tomatnya ke sejumlah wilayah di Lampung hingga ke DKI Jakarta.
"Di Jakarta ternyata harganya murah juga, ditambah banjir tomat juga," kata dia.
Hal itu juga yang menjadi alasan Marwan membuang stok tomat miliknya sebanyak 30 peti atau sekira 1,5 ton.
Akibatnya, ia harus menelan kerugian yang ditaksir lebih dari Rp 1 juta.