Pria Asal Tuban Kelola Pabrik Kosmetik Berbahaya, Berbahan Pewarna Makanan, Omzetnya Rp 1 Miliar
Parahnya, dalam proses pembuatan produk kosmetiknya, pelaku tak segan mencampur cairan seperti alkohol, sabun batangan, pewarna makanan, air mineral.
Editor: Theresia Felisiani
Namun, sayang cara yang dilakukan oleh pelaku, terbilang ngawur, karena dilakukan dengan otodidak.
Karena memanfaatkan berbagai macam bahan kimia yang tidak sesuai dengan peruntukannya, dan parahnya, pelaku mencatut merek kemasan dari produsen asli dan resmi kosmetik tersebut.
"Dulunya yang bersangkutan itu menurut informasi bekerja di KLT. Setelah dia berhenti, melakukan pemalsuan produk-produk baik dari alat, tempatnya maupun botol-botolnya," jelasnya.
Baca juga: Curahan Hati Ibu Bocah yang Disetrika, Disundut Rokok dan Diikat Ayah Tirinya di Bojonggede
Baca juga: Pemilik Warteg yang Dibacok saat Hendak Tahajud ke Masjid Mengaku Tak Punya Musuh
Hingga kini, penyidik Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim masih melakukan uji laboratorium terhadap bahan-bahan kosmetik yang dibuat oleh pelaku.
Namun, sejak proses penangkapan hingga penyidikan terhadap pelaku, belum ada warga atau kustomer yang mengeluhkan efek samping penggunaan kosmetik palsu tersebut.
"Sementara kami masih menunggu hasil laboratorium untuk bahan bahayanya. Terutama ada perwarna makanan," pungkasnya.
Akibat perbuatan, pelaku bakal dikenai Pasal 106 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan, dan Pasal 196 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, Pasal 197 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
Dengan ancaman pidana kurungan penjara lima tahun, dan denda maksimal Rp 500 miliar.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pria Tuban Palsukan Kosmetik Terkenal dengan Bahan Sabun Batangan dan Perwarna Makanan,