Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perempuan Asal NTT Disekap di Medan: Ditipu Agen Pekerja, Ternyata Hendak Dikirim ke Singapura

Akibat dugaan penyekapan dan penganiayaan ini, warga NTT tersebut tidak bisa berjalan

Editor: Erik S
zoom-in Perempuan Asal NTT Disekap di Medan: Ditipu Agen Pekerja, Ternyata Hendak Dikirim ke Singapura
Tribun Medan
Katarina Kewa Tupen (21), pekerja asal NTT yang disekap dan dianiaya di lokasi penampungan di Medan, Sumatera Utara 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Katarina Kewa Tupen (21), wanita asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga disekap dan dianiaya selama berada di penampungan.

Menurut informasi, pekerja asal NTT ini disekap di satu tempat penampungan milik PT Mitra Asia Sehati yang beralamat di Perumahan Griya Albania, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.

Akibat dugaan penyekapan dan penganiayaan ini, Katarina Kewa Tupen yang merupakan warga asal Kelurahan Lambunga, Kecamatan Kelubagolit, Flores, NTT ini sampai tak bisa jalan.

Wanita malang itu terpaksa menggunakan kursi roda.

Baca juga: Perempuan Asal NTT Disekap di Medan: Awalnya Dijanjikan Kerja di Panti Jompo

Menurut Lusi Tampubolon, pegiat kemanusiaan paguyuban NTT, terbongkarnya kasus dugaan penyekapan dan penganiayaan terhadap Katarina Kewa Tupen bermula pada Selasa (22/3/2022) silam.

Saat itu korban baru saja tiba di Kota Medan dan dijanjikan akan bekerja di satu panti jompo.

Setelah satu minggu berada di Kota Medan, persisnya di penampungan milik PT Mitra Asia Sehati yang dikelola oleh Ahmad Yani Siregar, ternyata Katarina Kewa Tupen tidak dipekerjakan sebagaimana mestinya.

Kondisi Katarina saat dijemput di penampungan di Perumahan Griya Albania, Kecamatan Medan Tembun, Sumatera Utara
Kondisi Katarina saat dijemput di penampungan di Perumahan Griya Albania, Kecamatan Medan Tembun, Sumatera Utara (TRIBUN MEDAN/HO)
Berita Rekomendasi

Lusi Tampubolon menerima laporan pada 29 Maret 2020 dari seorang pastor, bahwa pekerja asal NTT itu malah disekap oleh pihak penampungan.

Atas laporan itu, Lusi Tampubolon kemudian mencari tahu keberadaan Katarina Kewa Tupen.

"Pada saat itu saya langsung cek di Google Map nama PT tersebut, ternyata statusnya tutup. Saya bilang ke pastor," sebutnya.

Lalu, Lusi menghubungi rekannya yang tinggal di kawasan Batangkuis bernama Alpon.

Baca juga: Bocah 8 Tahun di Bojonggede Disekap dan Disetrika Ayah Tiri, Pelaku Tak Terima Anak Kandung Terluka

Dia meminta bantuan Alpon melacak lokasi pasti penampungan PT Mitra Asia Sehati tersebut.

"Kebetulan anak ini (Katarina) ada nomor handphone nya, saya hubungi, saya tanya keberadaannya, katanya di Jalan Bersama Ujung," tuturnya.

Saat dihubungi, Katarina mengatakan kepada Lusi bahwa kondisi kakinya sedang dalam keadaan sakit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas