Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Cinta Mahasiswa Kedokteran Berujung Maut, Dibunuh Ayah Tiri Pacar karena Chat Tak Senonoh

Kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur akhirnya terungkap.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Inza Maliana
zoom-in Kisah Cinta Mahasiswa Kedokteran Berujung Maut, Dibunuh Ayah Tiri Pacar karena Chat Tak Senonoh
Galih Lintartika/SURYA.CO.ID
Terduga pelaku pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya Malang terlihat di lokasi kejadian mempraktikan adegan menghabisi nyawa korban. 

Pembelaan ZI ini menyangkal dugaan awal tentang hubungan terlarangnya dengan TS.

Sembari menutupi wajah dengan kedua telapak tangan yang terborgol, ZI mengaku mendapati korban melakukan pelecehan seksual melalui percakapan pesan kepada TS.

"Saya berlebihan karena ada chat pelecehan seksual," kata ZI, Senin (18/4/2022).




Sementara itu, menurut Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono mengatakan, Zi diduga kesal karena mengetahui beberapa percakapan berbasiskan aplikasi antara korban dan anak tirinya yang dianggap terlalu seronok.

Tim dari Inafis Polda Jatim didampingi tim dari Jatanras Polda Jatim mendatangi rumah yang dihuni oleh ZI, terduga pembunuh mahasiswa kedokteran FK Universitas Brawijaya Malang, Minggu (17/4/2022).
Tim dari Inafis Polda Jatim didampingi tim dari Jatanras Polda Jatim mendatangi rumah yang dihuni oleh ZI, terduga pembunuh mahasiswa kedokteran FK Universitas Brawijaya Malang, Minggu (17/4/2022). (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

"Kalau melakukan pelecehan seksual sih enggak, ya karena dia dongkol membaca chat sesaat sebelum membunuh."

"'Endi gon HP-mu nonton, ternyata kamu sama anakku pernah lakukan ini', ya kayak orang pacaran," ungkap Lintar.

Ditambah lagi, kata Lintar, pelaku sempat mendapati adanya perubahan sikap pada anak tirinya.

BERITA TERKAIT

Perubahan sikap tersebut, dianggapnya menganggu hubungannya dengan TS.

"Sebelumnya dia pernah cerita kalau ada perubahan sikap," jelasnya.

Korban Dibekap Menggunakan Kantong Plastik

Pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan kantong plastik pada Kamis (7/4/2022) malam.

Kantong plastik ini dipakai untuk membekap kepala korban hingga kesulitan bernapas.

Lalu, pelaku menindih dada korban hingga tak bergerak dan tewas.

Setelah tewas, korban dibuang di sebuah lahan kosong di Pasuruan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas