Babinsa di Medan Ditikam Preman Terminal, Ini Awal Masalahnya
Pelaku merupakan seorang preman sekaligus mandor angkutan umum yang sering mangkal di terminal Pinang Baris.
Editor: Erik S
Namun tiba tiba Herry datang dan membacok Suriadi di bagian kepala belakang.
Akibat kejadian itu, Suardi harus dilarikan ke Rumah Sakit Bina Kasih dan mengalami operasi bagian kepala belakang usai mengalami luka bacok cukup serius.
"Saya sedang duduk habis memantau keadaan Terminal Pinang Baris. Di situ sama beberapa warga di sana. Pas lagi saya duduk tiba-tiba seperti ada yang memukul kepala belakang saya. Saya sampai terjatuh," katanya.
Usai mendapati pukulan pertama, Suardi pun mencoba bangkit.
Belum lagi dia berdiri dan menoleh ke belakang, pukulan kedua mendarat di kepalanya.
Pukulan itu datang bertubi-tubi sebanyak empat kali hingga melukai batok kepala, leher dan kupingnya.
"Saya sampai mengucap Allah, dan berdiri, tapi dipukul lagi sebanyak 4 kali. Yang ketiga sampai mengenai batok kepala saya dan yang ke empat itu kenak bagian kuping," ujarnya.
Suardi dibacok menggunakan parang oleh Herry, usai melakukan aksinya, Herry langsung kabur hingga akhirnya berhasil diringkus oleh Polsek Medan Sunggal.
Akibat pembacokan itu, kepala Suardi pun mendapati 31 jahitan hingga harus menjalani operasi di bagian kepala belakang. Kini kondisinya sudah pulih setelah dirawat selama empat hari.
"Ada 31 jahitan di kepala dan kemarin juga sudah di operasi. Namun saat ini kondisi sudah membaik dan telah diperbolehkan pulang," kata Suardi.
Penulis: Anugrah Nasution
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul BUKAN Masalah Wanita, Anggota TNI yang Ditikam di Terminal Pinang Baris Medan Karena Hal Ini