Kisah Mbah Amir Warga Kudus Terpaksa Tinggal di Gubuk Dekat Toilet Karena Tidak Dirawat Keluarga
Kecelakaan yang membuat kaki kanannya cedera permanen itu pun kini berimbas pada dirinya.
Editor: Erik S
“Soalnya saya tidak bersama mereka sejak lahir, karena saya bekerja sebagai tukang becak. Yang merawat mereka ibunya,” kata dia.
Menjadi pengayuh becak dia lalui selama bertahun-tahun. Katanya sejak 1970-an.
Saat itu memang hampir tidak pernah dia pulang menemui keluarga. Dia bermalam di becaknya.
Dalam mengayuh becak dia beroperasi di sekitaran Kota Kudus.
Baca juga: Bus Ardiansyah Alami Kecelakaan 17 Km Setelah Pergantian Sopir di Rest Area Km 695 Tol Mojokerto
Kini Mbah Amir tidak lagi muda. Untuk beraktivitas layaknya saat muda sudah tak kuasa.
Hari-harinya disibukkan dengan aktivitas di sekitaran gubuk tempat tinggalnya. Untuk makan dia bisa beli dari uang pemberian orang.
Atau kalau tidak, dia berharap belas kasihan dari orang sekitarnya yang dengan sengaja memberinya makan.
“Atau para keponakan kadang juga berbagi. Saat lebaran saya juga dikasih keponakan,” katanya. (Penulis: Rifqi Gozali)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Mbah Amir, Kakek 67 Tahun yang Tinggal di Gubuk Dekat WC Umum di Kudus