Banjir Rob di Semarang: Sopir Truk Rugi Rp 100 Ribu per Hari, Bengkel Kewalahan Layani Ratusan Motor
Kondisi banjir rob menyebabkan biaya operasional sopir membengkak sebab mereka tak bisa bongkar muat barang.
Editor: Erik S
Ketinggian juga mencapai 1,5 meter di area bongkar peti kemas.
"Ya menunggu tapi tidak ada kabar mau operasi kapan pelabuhan ini," tandasnya.
Bengkel tolak ratusan motor
Berkah banjir rob bengkel Agus ramai didatangi para warga yang motornya rusak terendam banjir rob.
Bengkel yang berada Jalan Margorejo Timur,Kemijen, Semarang Timur itu jaraknya memang selemparan batu dari Pelabuhan Tanjung Emas.
Pemilik bengkel, Agus Riyanto mengatakan, menolak puluhan motor yang hendak direparasi di bengkelnya akibat banjir rob.
Ia menolak lantaran kewalahan tenaga karyawannya hanya satu orang.
"Yang garap motor hanya dua orang, hanya saya dan satu karyawan jadi kami kewalahan," paparnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (24/5/2022).
Ia mengaku, bengkelnya mulai ramah di hari ini.
Baca juga: Banjir Rob di Semarang Mulai Surut, Ratusan Warga Sudah Dievakuasi hingga Karyawan Diliburkan
Dibandingkan hari biasa, pendapatannya jauh sekali.
"Lumnayan hasilnya buat tambah-tambah tapi ya kami secukupnya saja. Sehari garap 10 motor," terangnya.
Ia menyebut, rata-rata keluhan para pemilik motor berupa motor mogok karena kemasukan air.
Penanganan yang dilakukan berupa ganti oli dan pengeringan filter-filter di mesin.
Biaya servis tergantung kerusakan dan sparepart tmabahan seperti busi, oli, dan lainnya.