Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkab Bima dapat Penghargaan dari WHO lantaran Berhasil Turunkan Kasus Malaria

Pemerintah Kabupaten Bima memeroleh penghargaan dari World Health Organization  (WHO). 

Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pemkab Bima dapat Penghargaan dari WHO lantaran Berhasil Turunkan Kasus Malaria
Shutterstock
Ilustrasi nyamuk malaria enesis 

TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Pemerintah Kabupaten Bima memeroleh penghargaan dari World Health Organization  (WHO). 

Berdasarkan penilaian tahun 2021, Kabupaten Bima bersama Dompu dan Lombok Timur berhasil mendapatkan penghargaan atas keberhasilan melakukan eliminasi (pengurangan) kasus malaria.

Kabag Prokopim Kabupaten Bima Suryadin mengatakan, penghargaan tersebut diterima oleh Wakil Bupati Bima, H Dahlan M Noer. 

"Diserahkan di VIP Deluxe Room Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit Lombok Tengah, tadi pagi," ujar Suryadin, Selasa (31/5/2022). 

Peringatan Hari Malaria Sedunia tahun ini, lanjut Suryadin, mengangkat tema Ciptakan Inovasi Menuju Eliminasi, Wujudkan Indonesia Bebas Malaria.

Baca juga: Ditegur KPK, Pemkab Bima Siap Tindaklanjuti Penyerahan Aset ke Kota Bima

Baca juga: Sukses Eliminasi Malaria, Pemkab Dompu Peroleh Penghargaan dari WHO

Selain dilakukan seremoni, juga dilakukan penyerahan sertifikat eliminasi malaria oleh Menteri Kesehatan kepada bupati dan wali kota yang berhasil mencapai eliminasi malaria. 

Selain itu, juga ada penyampaian komitmen perwakilan bupati dan wali kota dalam mempertahankan status bebas malaria yang dirangkaikan penyerahan bebas frambusia.

Berita Rekomendasi

Pemerintah Kabupaten Bima bersama 65 pemerintah kabupaten, 13 pemerintah kota, dan 26 gubernur se-Indonesia menerima penghargaan tersebut.

Wakil Bupati Bima didampingi Kepala Dinas Kesehatan Bima Fahrurahman dan Kabid P2PL Alamsyah. 

Wabup Bima Dahlan menjelaskan, capaian ini merupakan buah dari kerja keras jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. 

Pasalnya, dalam kurun waktu empat tahun terakhir tidak terjadi kasus malaria, kecuali pasien tentara dari Papua berdomisili di Kecamatan Ambalawi. 

Kepala Dinas Kesehatan Bima Fahrurahman menambahkan, malaria adalah penyakit yang menjadi fokus WHO dan Indonesia ditargetkan bebas malaria tahun 2030. 

"Kabupaten Bima memperoleh penghargaan tersebut setelah melalui penilaian tahun 2021, dimana eliminasi malaria adalah kepastian bagi daerah yang sudah tidak mengalami kasus lokal dan penularan setempat," kata Fahrurahman. 

Mantan kepala Kominfostik Bima ini menambahkan, jika masih ada kasus malaria, itu dipastikan karena adanya kasus impor dari daerah lain yang masih endemik malaria.

(TribunLombok.com, Atina)

Sumber: Tribun Lombok
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas