Berawal Isu Santet, Warga Desa di Probolinggo Usir Pasutri dan Sempat Diwarnai Pembakaran Sepeda
Di Desa Gili Ketapang, sang suami HR, bekerja sebagai nelayan, sedangkan istrinya, HY adalah dukun pijat
Editor: Eko Sutriyanto
Ia melanjutkan, rupanya cara tersebut salah dan jadi bumerang.
Warga justru murka dengan sifat sok-sokan HY.
Selain itu, warga akhirnya curiga sekaligus menuduh bila HY tak hanya bisa mengobati, juga menguasai ilmu santet.
Walhasil warga meminta HY dan suami untuk beranjak dari Desa Gili Ketapang agar tak makin gaduh namun pasutri tetap ingin tinggal di sana.
Puncaknya, kemarin, Rabu (8/6/2022) sekira pukul 19.30 WIB.
Baca juga: Mertua Meninggal dan Istri Sakit, Pria di Bangkalan Bunuh Pamannya, Korban Dituduh Lakukan Santet
Ratusan warga berunjuk rasa mendatangi rumah pasutri itu karena tak kunjung pindah.
Tak menemui kesepatakan, warga menyiram besin ke arah sampah dan sepeda angin di area belakang rumah pasutri tersebut lalu menyulutnya dengan korek.
Api langsung berkobar.
"Api tak sampai membakar rumah pasutri itu. Yang terbakar hanya sampah dan sepeda angin. Tidak ada korban dalam peristiwa ini," paparnya.
Mengetahui hal tersebut, Munir meminta perangkat desa mendatangi lokasi untuk meredam emosi warga dan memadamkan api yang membakar sampah.
HR dan HY dibawa ke tempat lebih aman, yakni dermaga.
Munir lanjut melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sumberasih.
Usai mendapat laporan warga, personel Polsek Sumberasih bergegas datang ke dermaga dan mengamankan keduanya ke kantor polisi setempat.
"Saat ini suasana di Desa Gili Ketapang sudah meredah atau kondusif.
Ia mengimbau warga tak mudah terpancing emosi terhadap kabar yang belum tentu kebenarannya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Suasana Satu Desa di Probolinggo Mendadak Mencekam, Api Berkobar, Isu Santet Jadi Pemicu