Kronologi Matinya Harimau Sumatra di Pusat Rehabilitasi di Dharmasraya, Berawal Nafsu Makan Turun
Harimau sumatera betina berumur tiga tahun ini turun dari hutan Cagar Alam Maninjau dan memasuki pemukiman diperkirakan karena kekurangan pakan
Editor: Eko Sutriyanto
Catrini Kubontubuh selaku Direktur Eksekutif Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD) selaku pengelola PR-HSD mengungkapkan keprihatinannya.
“Kematian Puti merupakan sebuah kehilangan yang besar bagi kita semua. Terutama mengingat harimau sumatera adalah satwa dilindungi berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Catrini Kubontubuh.
Ia menjelaskan, salah satu penyebab utama satwa ini mengalami konflik adalah karena ketersediaan habitat alami dengan pakan mangsanya kian berkurang.
Ketua YAD, Hashim Djojohadikusumo, juga mengekspresikan belasungkawa.
“Walaupun hal ini merupakan kehilangan besar bagi pecinta dan pegiat pelestarian harimau sumatera, semoga hal ini tidak menyurutkan," kata Hashim Djojohadikusumo.
Ia berharap, pegiat pelestarian harimau tidak surut dan justru semakin membakar semangat semua pihak dalam upaya pelestarian satwa liar Indonesia, khususnya Harimau Sumatera. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kronologi Matinya Satwa Dilindungi Jenis Harimau Sumatera, Sempat Sakit ketika Proses Rehabilitasi