Buntut Kasus Pernikahan Manusia & Domba, Warga Jogodalu Minta Pesanggrahan Keramat Ki Ageng Ditutup
Massa menuntut para pihak dan pemilik pesanggrahan untuk meminta maaf dan beritikat baik kepada masyarakat Desa Jogodalu.
Editor: Dewi Agustina
Sementara Kepala Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng Juwaiminingsih mengatakan, penghuni Pesanggrahan Keramat Ki Ageng bukan warga Desa Jogodalu, sehingga memicu keramaian warga akibat mendengar kabar pernikahan manusia dengan domba.
"Saya sendiri tidak tahu kegiatan di sini. Sebab, penghuni pesanggrahan bukan warga sini," kata Juwaiminingsih.
Diketahui, di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, milik Nur Hudi Didin Ariyanto anggota Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Gresik melakukan acara pernikahan antara seorang lelaki dengan seekor domba betina, Minggu (5/6/2022).
Dalam rangkaiannya acara tersebut menggunakan ajaran agama Islam.
Sebelumnya heboh prosesi pernikahan manusia dengan domba betina yang diberi nama Sri Rahayu di Gresik, Jawa Timur.
Meski para pelaku telah menyampaikan klarifikasi bahwa hal itu hanya kepentingan konten, tapi masalah tak berhenti di situ.
MUI Gresik telah mengeluarkan sikap dan menilai perbuatan tersebut sebagai penodaan atau penistaan agama.
Empat orang yang terlibat kemudian diminta bertaubat dan mengucap kalimat syahadat.
Mereka antara lain Nur Hudi Didin Arianto selaku pemilik pesanggrahan, tempat lokasi pernikahan manusia dan domba berlangsung.
Kemudian ada nama Syaiful Arif, mempelai pria.
Selanjutnya, Krisna yang dalam video itu bertindak sebagai penghulu.
Terakhir Arif, selaku pemilik konten Sanggar Cipta Alam (SCA).
Baca juga: Menyesal dan Minta Ampun, Pria Nikahi Domba Mengaku Diamuk Sang Istri: Saya Jelaskan Hanya Konten
Polisi turun tangan
Kasus pernikahan manusia dengan domba yang bikin heboh itu menyita perhatian publik di Gresik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.