Bertemu Tim Dokter Forensik, Ibunda Pertanyakan Kaki Kanan Jenazah Brigadir Yosua yang Bengkok
Ibu Brigadir Yosua yang mengungkapkan saat lahir kondisi putranya sehat secara fisik namun terdapat kejanggalan saat dimakamkan
Editor: Eko Sutriyanto
"Dokternya tidak setuju, walaupun sebelumnya dari Polri sudah menawarkan bahkan Polri menawarkan CCTV untuk keluarga. Tetapi mereka (tim dokter Forensik) beralasan kode etik, jadi tidak boleh," katanya.
Baca juga: Jelang Autopsi Ulang Brigadir Yosua: Polisi Kerahkan Ratusan Personel, Keluarga Bertemu Tim Forensik
Kuasa Hukum tersebut mengungkapkan bahwa dalam pertemuan dengan tim dokter Forensik disepakati beberapa hal, diantaranya terkait siapa saja yang menyaksikan, bahkan untuk pihak keluarga.
"Jadi kita sepakati kita undang satu kerabat atau keluarga yang berprofesi bidang medis.
Dialah yang masuk ke dalam untuk mencatat apa saja yang dilihat oleh matanya, didengar oleh telinganya atau yang dialami. Sudah kita berikan surat penugasan," ungkapnya.
Kamarudin menyebutkan bahwa sejumlah persiapan di lokasi sudah dilakukan dengan baik, mulai tukang gali kubur, ambulans.
Dia menyebutkan bahwa sebelumnya autopsi tersebut akan dilakukan identifikasi jenazah.
"Nanti identifikasi jenazah sebelum di autopsi, apakah itu jenazahnya (Brigadir J) atau bukan. Kemudian jenazah dibawa ke RSUD Bahar untuk di autopsi," ungkapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa nantinya akan dilakukan pengambilan sampel jika diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di RSCM Jakarta.
Setelah di autopsi itu, jenazah Brigadir J akan dimakamkan kembali dengan pakaian lengkap.
Dokter yang melakukan otopsi tersebut dari RSPAD, Andalas, dan dokter dari Bali. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Autopsi Ulang Brigadir Yosua, Kamarudin Simanjuntak Ungkap Fakta Baru Terkait Kondisi Fisik Korban