Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER REGIONAL: Fakta Baru Anak SMP Bunuh Teman di Magelang | Viral Camat di Payakumbuh Dicopot

Berita populer regional mulai fakta baru terkait kasus anak SMP bunuh teman sekolahnya di Magelang hingga viral camat di Payakumbuh dicopot.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in POPULER REGIONAL: Fakta Baru Anak SMP Bunuh Teman di Magelang | Viral Camat di Payakumbuh Dicopot
Kolase Tribunnews.com: TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita dan Kompas.com/Ika Fitriana
(KIRI) Lokasi penemuan jasad bocah SMP yang tewas dibunuh teman sekolah di Magelang dan (KANAN) Jenazah korban saat disalati oleh warga setempat. 

Kronologi kejadian

Dirangkum dari TribunMinut, kejadian bermula saat pelaku AA dan kedua anaknya berada di rumahnya di Desa Mapanget Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada Kamis (4/8/2022) siang.

Saat kejadian juga ada AM, kakak dari suami pelaku.

AM bertugas membantu AA untuk mengurus kedua anaknya.

Pada sekitar pukul 13.00 Wita, AM pergi ke kamar mandi.

Baca selengkapnya.

3. Camat Payakumbuh Timur Dicopot Karena Bikin Video Ala Citayam Fashion Week: Bermula dari Komen MUI

Dewi Centong, seorang camat Payakumbuh Timur yang kini telah dicopot imbas catwalk ala Citayam Fashion
Dewi Centong, seorang camat Payakumbuh Timur yang kini telah dicopot imbas catwalk ala Citayam Fashion (Dokumentasi Pribadi)
Berita Rekomendasi

Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Utara mencopot Camat Payakumbuh Timur, Dewi Novita karena mengunggah video ala Citayam Fashion Week di akun media sosial miliknya.

Dewi Novita atau Dewi Centong sebelumnya mendapat kritikan keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Payakumbuh karena aksinya itu. Dewi kemudian dilaporkan ke wali kota.

Dikutip dari Kompas.com, Dewi Novita sama sekali tidak menyangka niatnya menginspirasi anak muda agar bisa berkreativitas malah menjadi bumerang.

Dia mengatakan, video ala tongkrongan remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok), Jakarta Pusat, itu dibuat di Simpang Benteng, Payakumbuh, beberapa waktu lalu.

Tidak ada acara apa pun yang menyertai saat konten tersebut dibuat.

"Itu bertujuan agar kaum muda mampu meningkatkan kreativitasnya. Saya tidak tahu kenapa akhirnya jadi masalah," kata Dewi saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Dewi menyebut, sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Payakumbuh sempat berkomentar lewat di media sosial yang menilai pakaian yang dilanggar Dewi melanggar norma kesopanan.

Namun, Dewi merasa pakaian yang dikenakannya masih sopan. Saat membuat video, dia menggunakan pakaian dinas.

"Saya rasa tidak ada yang salah. Sopan dan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas kaum muda," kata Dewi.

Meski demikian, Dewi legowo dengan keputusan tersebut.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Berita lain terkait berita populer hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas