Gempa Tektonik Terjadi di Gunung Anak Krakatau, Masih Masuk Kategori Aman
Suwarno mengungkapkan, gempa tektonik itu terjadi karena adanya pergeseran lempengan bumi, disertai pelepasan sejumlah energi dalam jumlah besar
Editor: Eko Sutriyanto
Suwarno mengatakan kondisi saat ini di GAK, cuaca berawan, angin lemah ke arah barat laut.
"Berdasarkan klimatologi cuaca berawan, angin lemah ke arah barat laut," katanya.
Suhu udara sekitar 24-25 derajat C dengan kelembaban 64-76 persen.
Suwarno mengatakan pengamatan kegempaan telah terjadi 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 12 detik.
"Telah terjadi 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-3 mm, dominan 1 mm," katanya
Berdasar https://magma.esdm.go.id yang dibuat Jumono periode 06.00-12.00 WIB
Suwarno mengatakan berdasarkan pengamatan visual GAK tertutup Kabut 0-III.
"Asap kawah tidak teramati, cuaca cerah, angin lemah ke arah barat laut," katanya.
"Berdasarkan klimatologi cuaca cerah, angin lemah ke arah barat laut," ujarnya.
"Suhu udara sekitar 24-30 derajat C, dengan kelembaban 57-76 persen," ucapnya.
Suwarno menuturkan berdasarkan pengamatan terjadi kegempaan 2 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 7-25 mm, S-P 33 detik dan lama gempa 233-417 detik.
"1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-5 mm, dominan 1 mm," ujarnya.
"Kami mengimbau kepada Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki untuk tidak mendekati Gujung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tandasnya.
Terakhir Erupsi 1 Bulan Lalu