Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Agung Tarmanto, 25 Tahun Jadi Sopir, Mulai Rasakan Kesejahteraan setelah Gabung Trans Jateng

Agung Tarmanto (48) sudah 25 tahun menjadi sopir. Sejak bergabung menjadi juru mudi bus Trans Jateng pada 2020, kesejahteraan mulai dirasakannya.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Cerita Agung Tarmanto, 25 Tahun Jadi Sopir, Mulai Rasakan Kesejahteraan setelah Gabung Trans Jateng
Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto
Agung Tarmanto (48) sopir BRT Trans Jateng koridor 5 di Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/9/2022). Sudah 25 tahun Agung Tarmanto menjadi sopir, kini ia mengaku mulai menikmati kesejahteraan setelah bergabung dengan Trans Jateng pada September 2020 silam. 

"Sangat diminati masyarakat, terutama pelajaran dan pekerja harian," ungkap Agung.

Seperti Lailatul Lufiah (22), mahasiswi yang mengaku terbantu dengan adanya bus Trans Jateng.

Perempuan yang akrab disapa Laila merupakan Mahasiswi Hubungan Internasional (HI) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo yang berdomisili di Sumberlawang.

“Merasa tertolong dengan adanya Trans Jateng, waktu tempuh Sumberlawang-Solo 1 jam, dan selalu on time saat tidak ada perbaikan jalan, kadang tidak sampai 1 jam,” ungkapnya.

Selain itu Laila juga menyebut fasilitas Trans Jateng memberi kenyamanan penumpang.

“Fasilitas Trans Jateng nyaman, ber-AC, bersih, pramujasanya ramah, nyaman pokoknya, apalagi tarif untuk pelajar Rp 2.000,” ungkap Laila.

Lailatul Lufiah (22), menceritakan pengalamannya menjalani aktivitas dengan BRT Trans Jateng.
Lailatul Lufiah (22), menceritakan pengalamannya menjalani aktivitas dengan BRT Trans Jateng. (Tribunnews.com)

Laila juga menyebut para buruh pabrik yang berlokasi di jalur Solo-Sumberlawang sangat banyak yang memanfaatkan Trans Jateng.

Berita Rekomendasi

Terlebih, Trans Jateng koridor 5 juga melewati Museum Sangiran, salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Sragen.

Laila yang juga merupakan Duta Wisata Kabupaten Sragen tahun 2019 ini menambahkan, bus Trans Jateng semakin meningkatkan daya tarik wisatawan di Museum Sangiran.

"Beberapa teman saya dari luar kota yang ingin berkunjung ke Sangiran juga termudahkan dengan adanya Trans Jateng.”

“Termasuk pengunjung lokal, banyak tetangga saya yang lebih banyak dan sering ke Sangiran setelah adanya transportasi umum ke sana,” ujarnya.

Lebih lanjut, Laila juga menyebut ia semakin termudahkan dengan adanya aplikasi Si Anteng.

Aplikasi Si Anteng dapat memantau pergerakan bus hingga waktu kedatangan di masing-masing halte.

“Pastinya membuat perjalanan lebih efisien, semoga ke depannya semakin baik dan ditambah lagi koridor di wilayah lainnya,” harap Laila.

Aplikasi Si Anteng
Aplikasi Si Anteng (IST/BRT Trans Jateng)

Tanggapan Pengamat

Sementara itu Analis Kebijakan Transportasi, Azas Tigor Nainggolan menilai adanya Trans Jateng sangat bermanfaat bagi masyarakat Jawa Tengah.

Tigor mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Pemerintah Provinsi yang menghadirkan Trans Jateng di tengah masyarakat untuk pertama kalinya pada 2017 silam.

"BRT seperti Trans Jateng sangat bermanfaat bagi masyarakat, apalagi layanan tersebut disubsidi," ungkap Tigor saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/10/2022).

Tigor menilai sistem transportasi modern sudah saatnya mulai disediakan di daerah.

Masyarakat daerah, kata Tigor, harus ikut merasakan kemajuan transportasi umum yang nyaman seperti di Ibu Kota.

"Memang sistem yang ada di Jakarta, Trans Jakarta, harus ada di tiap di daerah," tekannya.

Ia juga berharap pemerintah pusat memberikan dukungan kepada pemerintah daerah (pemda).

Mulai dari sistem maupun pengadaan fasilitas bus.

"Pemda harus disupport, harus diperbanyak fasilitas BRT di daerah-daerah," ungkap Tigor.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas