Viral Kisah Ibu Jual Ginjal untuk Lunasi Utang Anaknya, Sering Ditagih karena Anak Kabur dari Rumah
Viral kisah seorang ibu menjual ginjal di pinggir jalan untuk melunasi utang anaknya. Ibu ini mengaku tidak memiliki cara lain untuk melunasi utang.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral di media sosial video seorang ibu menawarkan ginjalnya di pinggir jalan dengan menggunakan poster tulisan.
Poster tersebut bertuliskan 'jual ginjal' dan ditambahi dengan informasi nomor ponsel.
Ibu ini menawarkan ginjalnya kepada para pengendara yang melintas di jalan tersebut.
Diketahui ibu yang menawarkan ginjalnya berinisial ER (59), warga Kelurahan Latsari, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Ketika ditanya alasannya menjual ginjal, ER mengaku sedang butuh uang untuk melunasi utang anak-anaknya di sejumlah bank yang mencapai ratusan juta dan utang pinjaman online.
Baca juga: Viral Pimpinan Komisi V DPR RI Roberth Rouw Terkekeh Saat Gempa Cianjur Terjadi, Ini Videonya
"Saya tahu kalau jual ginjal itu dilarang, tapi terpaksa ingin menjual ginjal karena buat melunasi utang anak saya sampai Rp150 juta," ujarnya pada Senin (21/11/2022) dikutip dari Kompas.com.
Karena aksinya menjual ginjal di pinggir jalan, ER diamankan oleh petugas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos P3A PMD) Kabupaten Tuban.
ER menceritakan jika ia merupakan seorang janda yang memiliki 3 orang anak.
Anak keduanya yang berusia 31 tahun terlilit banyak utang yang digunakan untuk bisnis investasi namun tidak mampu mengembalikannya hingga utang menumpuk.
"Anak saya yang utang kurang lebih total Rp 200 juta, sudah setahun lebih tidak membayar," jelasnya.
Karena utang dan bunga yang semakin menumpuk ini, anak kedua ER kabur dari rumah.
Baca juga: Viral Surat Edaran Bau Badan Mahasiswa Arsitektur USK Aceh, Banyak Dosen Terganggu, Kajur Minta Maaf
Kini utang tersebut ia yang menanggung karena petugas penagih utang selalu mendatangi rumahnya.
Ia mengaku sedih karena yang datang ke rumahnya tidak hanya satu orang namun banyak petugas silih berganti mulai dari pihak bank, rentenir maupun tetangga.
ER sudah merasa putus asa dan mengambil jalan pintas untuk menjual ginjalnya agar dapat menutupi utang tersebut.