Anak Semata Wayang Hilang, Abdul Azis Tunggu di Lokasi Longsor, Kontak Terakhir Mereka Bikin Pilu
Anak semata wayang Abul Azis adalah seorang kernet sopir truk towing yang tertimbun longsor saat gempa Cianjur melanda Senin lalu.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Abdul Azis tetap menunggu Muchtar Ali (20), anaknya yang seorang kernet sopir truk towing, belum ditemukan dari timbunan longsor akibat gempa Cianjur, Jawa Barat.
Ia menunggu di lokasi longsor Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, untuk menyaksikan dan menanti proses evakuasi anaknya yang tertimbun sejak Senin (21/11/2022).
Meski badan truk towing itu sudah dievakuasi oleh petugas, namun keberadaan Muchtar Ali belum juga ditemukan.
Namun, Abdul Azis tetap berharap Tim SAR bisa segera menemukan anak semata wayangnya itu.
Dan ia tak akan pulang ke Bali sebelum anaknya ditemukan.
Baca juga: Pengungsi di Desa Cibulakan Terisolir, Sempat Tinggal Setenda dengan Jenazah, Anak-anak Trauma
Proses pencarian Desa Cijedil dihentikan pada Jumat sore, sekitar pukul 15.00 WIB.
Hal ini dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi, yakni terus menerus hujan.
Tim SAR memutuskan untuk menghentikan sementara proses pencarian, dan akan dilanjutkan keesokan harinya.
Walaupun proses pencarian korban sudah dihentikan, namun Abdul Azis masih tetap menunggu di lokasi tanah longsor untuk mencari keberadaan sang anak.
"Sampai sekarang masih belum ditemukan anak saya. Towingnya kemarin sudah ditarik, tapi anak saya masih belum ketemu," kata Abdul Azis dilansir dari Youtube tvOneNews, Sabtu (26/11/2022).
Ia pun mengatakan, dirinya akan tetap menunggu di lokasi sampai sang anak ditemukan.
"Tetap saya menunggu anak saya sampai ketemu di sini, saya enggak pulang ke Bali sebelum anak saya ketemu," kata dia.
Abdul Azis menuturkan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan sang anak sekitar satu bulan yang lalu.
"Terakhir kontak sama anak saya bulan yang lalu, dia mau minta nikah sama saya. Tapi setelah itu lepas kontak sama saya. Saya berdoa hanya pengen anak saya cepet ketemu. Sampai ketemu baru saya pulang ke Bali," tutur dia.
Baca juga: Cerita Warga Warungkondang Selamat dari Gempa Cianjur, Tertimpa Reruntuhan Saat Lindungi Ibu