Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

HUT ke-278 Kota Solo, Festival Jenang Solo Bagikan 15 Ribu Takir Secara Gratis Besok

Dalam Festival Jenang Solo, panitia akan membagikan 15 ribu takir jenang gratis kepada masyarakat umum pada Jumat (17/2/2023) besok.

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
zoom-in HUT ke-278 Kota Solo, Festival Jenang Solo Bagikan 15 Ribu Takir Secara Gratis Besok
Instagram @gibran_rakabuming
Menyambut ke-278 Kota Solo diadakan Festival Jenang Solo. Panitia akan membagikan 15 ribu takir jenang gratis kepada masyarakat umum pada Jumat (17/2/2023) besok. 

TRIBUNNEWS.COM - Yayasan Jenang Indonesia Kota Solo akan mengadakan Festival Jenang Solo pada Jumat (17/2/2023) besok.

Dalam Festival Jenang Solo, panitia akan membagikan 15 ribu takir jenang gratis kepada masyarakat umum.

Pembagian jenang gratis ini dilakukan di koridor Ngarsopuro, Solo, Jawa Tengah mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

Helatan Festival jenang Solo bertepatan dengan HUT ke-278 Kota Solo sekaligus Mangayubagya Jumenengan KGPAA Mangkunegara X.

Dikutip dari postingan Instagram Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, Festival Jenang Solo mengusung tema 'Pusaka Rasa Nusantara'.

Baca juga: Muncul Wacana Kaesang Ikuti Pilkada Kabupaten Batang, Begini Reaksi Gibran

Festival Jenang Solo dibagi menjadi dua acara yakni Pesta Berbagi Jenang dan Pasar Jenang.

Nah, acara pembagian 15 ribu takir jenang akan diakukan pada Pesta Berbagi Jenang.

Berita Rekomendasi

Dalam Pasar Jenang, masyarakat yang hendak mengikuti bisa datang ke Pamedan Puro Mangkunegaran, Solo pada pukul 08.00-17.00 WIB.

Sekilas Tentang Jenang

Jenang merupakan makanan khas Jawa yang terbuat dari tepung beras atau tepung ketan yang dimasak dan dicampur santan serta gula merah atau gula putih.

Jenang telah tercatat dalam kitab kuno Serat Tatcara tulisan Ki Padmasusastra pada 1893.

Jenang disajikan dengan disertai doa dan harapan untuk keselamatan dalam kehidupan masyarakat.

Jenang juga memiliki makna sebagai rasa syukur dan harapan baik.

Tak hanya pada acara festival, jenang juga disediakan dalam berbagai acara atau upacara tradisional seperti hajatan pernikahan hingga selamatan.

Beberapa sejarawan menyatakan bahwa jenang tidak pernah disajikan dalam acara duka karena dianggap sebagai simbol kehidupan.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas