Update Mahasiswi UPH Korban Penganiayaan Pacar: Ogah Berdamai hingga Tanggapan Komnas Perempuan
Anisa mengaku telah menunggu itikad baik dari pelaku maupun keluarga pelaku namun tak kunjung terwujud.
Penulis: Erik S
Akan tetapi, Anisa Sakiah kesulitan mendapatkan saksi-saksi atas penganiayaan yang dilakukan pacarnya.
"Karena kalau tidak begitu entar dipukuli lagi kalau ketahuan. Lalu Februari laporannya lengkap ke Polres Tangsel," kata Anisa.
Dia menyebut saksi ada lima orang saksi namun satu orang saksi pulang pas sebelum kejadian.
Kemudian tiga dari empat saksi lainnya merupakan sahabat pelaku dan satu saksi lainnya berstatus sebagai pacar dari salah satu saksi.
"Jadi sama saja, teman mereka semua karena mereka diam, bungkam, tidak mau jadi saksi aku," ujarnya.
Lebih lanjut, ia bilang telah berkomunikasi dan meminta tolong kepada saksi agar datang memberikan keterangan tapi tidak direspon.
Meski begitu, Anisa yakin polisi dapat memanggil saksi terkait nantinya.
"Sementara satu saksi ngaku bukti CCTV di rumah dia rusak," kata Anisa.
Pernah Diseret Masuk Dalam Mobil
AS mengaku berkali-kali mendapat kekerasan fisik maupun verbal selama dirinya berpacaran dengan BJK.
Suatu ketika, AS dianiaya karena ia menolak pulang bersama BJK.
Korban mengaku diseret ke mobil lalu didorong masuk ke mobil.
"Pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang 'mati lo ya ga pernah dengerin gue bangsat'," ungkap AS di akun Twitter.
Penganiayaan itu berakhir dan AS lolos dari maut.