Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petugas Pantarlih di Pinrang Sulsel Meninggal Dunia Setelah 4 Hari Dirawat di RS

Samsul (52), petugas pemutakhiran daftar pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia usai dirawat intensif di RS.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Petugas Pantarlih di Pinrang Sulsel Meninggal Dunia Setelah 4 Hari Dirawat di RS
Kolase Tribunnews/ Instagram: @kpu_ri
Ilustrasi Persyaratan daftar Pantarlih Pemilu 2024. Samsul (52), petugas pemutakhiran daftar pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia usai dirawat intensif di RS. 

Laporan Wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani

TRIBUNNEWS.COM, PINRANG - Samsul (52), petugas pemutakhiran daftar pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia usai dirawat intensif selama 4 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang Pinrang pada Rabu (22/2/2023) malam.

Samsul bertugas di TPS 20 wilayah Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto.

Samsul meninggal diduga kelelahan usai menjalankan tugasnya.

Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat & SDM KPU Pinrang, Ali Jodding mengatakan, Samsul sempat melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih secara door to door ke rumah warga pada Minggu (19/2/2023).

Baca juga: Jelang Masa Kampanye, Partai Politik Peserta Pemilu 2024 Diperbolehkan Melakukan Sosialisasi

"Pak Samsul beberapa hari yang lalu melaksanakan tugas pendataan. Tapi kondisinya drop " kata Ali saat dikonfirmasi, Jumat (24/2/2023).

Dikatakan, usai Coklit, Samsul sempat pulang ke rumah dan tidak sadarkan diri.

Berita Rekomendasi

Pihak keluarga langsung membawa Samsul ke RSUD Lasinrang Pinrang.

"Pak Samsul dirawat selama 4 hari di ruang ICU dan dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam," tuturnya.

Ali menuturkan, kelelahan menjadi penyebab utama meninggalnya Samsul.

"Diduga Pak Samsul kelelahan selama menjalankan tugas sebagai pantarlih. Apalagi tugas beliau harus datang ke rumah warga untuk memastikan data pemilih. Jadi mudah capek," terangnya.

Ali menuturkan, kemungkinan anak almarhum Samsul akan menggantikan tugas sang ayah.

"Kemungkinan nanti yang menggantikan tugas Pak Samsul itu anaknya sendiri. Nanti kami lihat mekanismenya seperti apa," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Jabarkan Kerawanan Sebelum Pemilu di LN, dari Politik Uang hingga Ketidaknetralan ASN

Sebelumnya, Ketua KPU Pinrang Alamsyah, mengimbau pantarlih di Kabupaten Pinrang untuk menjaga kesehatan.

"Bukan hanya pantarlih, mulai dari PPK, PPS hingga KPPS nanti, kami selalu ingatkan kalau kesehatan adalah nomor satu," ucapnya.

Dikatakan, untuk menjamin keselamatan kerja 1.192 petugas pantarlih Pinrang, pihaknya bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

"Kami sadar, pekerjaan mereka sangat beresiko. Maka dari itu, kami bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjamin keselamatan mereka nantinya," tuturnya.

Alamsyah berharap, pantarlih Kabupaten Pinrang selalu mengingat keselamatan kerja dan kesehatan saat melakukan pendataan.

"Tahapan pemilu begitu padat. Maka dari itu, keselamatan kerja dan kesehatan adalah yang paling utama," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Diduga Kelelahan, Petugas Pantarlih di Pinrang Meninggal Dunia Usai Melakukan Coklit

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas