Korban Tewas Longsor Satu Kampung di Natuna Bertambah Jadi 15 Orang, Puluhan Warga Masih Hilang
Saat ini petugas komunikasi masih berupaya untuk membangun koordinasi guna mendapatkan informasi dampak longsor yang terjadi.
Editor: Hasanudin Aco
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Abdul Rahman mengatakan Alut Sasikirana 245 dan RIB 03 Natuna turut diberangkatkan mendukung upaya penyelamatan dan evakuasi korban tanah longsor.
Tim SAR gabungan dilaporkan membawa sejumlah alat untuk ekstrikasi, penerangan, hingga alat keselamatan lain.
Saat ini petugas komunikasi masih berupaya untuk membangun koordinasi guna mendapatkan informasi dampak longsor yang terjadi.
Diperkirakan 50 orang tewas
Bencana alam ini terjadi diduga hujan yang terus turun tanpa henti.
"Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran yang terjadi di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon," kata warga Desa Pangkalan, Johan Wahyudi.
Johan berpendapat jika melihat kondisi wilayah yang tertimpa longsor dipastikan akan ada korban jiwa. Namun, dirinya belum bisa memastikan karena kampung masih tertimbun longsor.
"Untuk korban sudah pasti ada, namun belum tahu berapa jumlannya. Berpotensi puluhan orang. Sinyal mati total, listrik mati total, ini saya dapat sinyal dari Pulau Panjang," jelasnya.
Laporan dari jurnalis Kompas TV di lapangan mengatakan pihaknya menerima keterangan dari Bupati Natuna Wan Siswandi terkait korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Wan Siswandi memperkirakan setidaknya 50 orang warga tewas akibat longsor tersebut.
"Diperkirakan 50 orang warga tewas akibat longsor yang terjadi. Ini longsor yang kedua. Data ini belum ada angka pasti yang menetapkan berapa jumlahnya," ungkapnya dalam Breaking News Kompas TV, Senin.
Longsor susulan masih mengintai
Longsor terjadi di Serasan Natuna disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi (BNPB)
Akibat longsor tersebut sebanyak tiga kampung di sekitar area bencana telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Warga yang mengungsi berasal dari Kampung Genting, Air Raya, dan Kampung Air Sekain.