Temuan Mayat Korban Mutilasi di Sleman, sang Ayah Ungkap Penyebab Pembunuhan Diduga karena Dendam
Ayah korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta mengungkap kemungkinan penyebab sang putri dibunuh karena dendam dari mantan suami.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
Heri mengungkapkan bahwa terakhir bertemu dengan putrinya tersebut pada Sabtu (18/3/2023) pagi lalu.
"Sabtu pagi sempat masih ketemu, sorenya tak WA (WhatsApp) sudah enggak aktif (ponselnya)," kata Heri di rumah duka, dikutip dari Tribunjogja.com, Senin (20/3/2023).
Saat pergi pada Sabtu pagi, A tidak berpamitan kepada Heri hendak pergi ke mana.
Heri mengaku sempat cemas karena hingga Sabtu petang pukul 18.00 WIB, A tak kunjung pulang ke rumah.
Kecemasan Heri pun semakin menjadi-jadi sebab tak ada kontak handphone dari teman A yang dapat dihubungi untuk melacak keberadaan A.
"Saya tidak punya nomor hp temannya, karena nomor temannya di hp dia (A) semua," ungkapnya.
Kronologi
Berawal dari Penjaga wisma penginapan yang mencurigai tamu menginap sejak Sabtu (18/3/2023) sore yang tak kunjung keluar dari kamar.
Sementara itu lampu kamar terus menyala. Dikutip dari Tribunjogja.com.
Karena curiga, pada minggu malam itu, sekira pukul 22.30 WIB, pintu kamar diketuk, tetapi tidak ada jawaban.
"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi," kata dia, Senin (20/3/2023).
Saat itu, Ia mengaku ditelepon oleh penjaga hotel.
Kemudian ditindaklanjuti menghubungi Polsek Pakem, Polresta Sleman dan Polda DIY.
Baca juga: Fakta Wanita Korban Mutilasi di Sleman: Mayat Ditemukan di Penginapan, Bermula Penjaga Curiga
Dukuh Purwodadi, Kamri mengatakan, saat ditemukan kondisi jenazah mengenaskan, yakni beberapa bagian tubuhnya terpotong.