Cerita Putri Gusdur Alissa Wahid Kopernya Diacak-acak Petugas Bea Cukai: Kerja Apa? Dibayar Berapa?
Dalam cuitannya, Alissa mengaku diperiksa oleh petugas bandara dan diminta untuk membuka kopernya.
Editor: Muhammad Zulfikar
"Tapi dari pihak Bea Cukai-nya bilang bahwa tidak ada sama sekali surat dari pihak TV," ujar Fatimah, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (21/3/2023).
"Seharusnya itu sudah jelas, itu piala dari mana dari acara apa untuk apa," sambungnya.
Namun, pihak Bea Cukai mengatakan surat pengantar tersebut tak ada.
Baca juga: Polda Metro Jaya dan Bea Cukai Ungkap Kasus Penyelundupan Sabu oleh WN Nigeria dengan Modus Swallow
Fatimah Diminta oleh Bea Cukai untuk Menyanyi
Pihak Bea Cukai meragukan atas surat-surat dari piala Fatimah.
Untuk meyakinkan bukti tersebut, Fatimah pun diminta menyanyi oleh pihak Bea Cukai.
"Sebenarnya udah kesel banget sih, tapi yaudah deh akhirnya aku nyanyi satu bait," kata fatimah, dikutip dari Yotube Kompas TV, Selasa (21/3/2023).
Kolase Fatimah Zahratunnisa yang menang lomba menyanyi di Jepang malah diminta bayar pajak Rp 4 juta untuk tebus pialanya. (TribunSumsel)
Setelah semuanya beres, sempat ada tawar menawar dengan pihak Bea Cukai.
Akhirnya, Fatimah tak mengeluarkan biaya untuk mengambil piala miliknya.
Fatimah Pernah Ikuti program Pertukaran Pelajar di Universitas Tenri, Jepang
Fatimah Zahratunnisa adalah seorang penyanyi dan penulis lagu berkebangsaan Indonesia yang sekarang tinggal di Tokyo, Jepang.
Dikutip dari akun LinkedIn milik Fatimah, ia merupakan lulusan mahasiswa jurusan Bahasa dan Budaya Jepang Universitas Padjajaran (Unpad).
Baca juga: Soal Gaduh Piala Lomba WNI Dipajaki Rp 4 Juta, Kemenkeu Minta Maaf, Pihak Bea Cukai Beri Respons
Ia mendapat gelar sarjana seni dari Unpad pada 2017.
Saat kuliah di Unpad, Fatimah mengikuti program pertukaran pelajar selama satu tahun di Universitas Tenri, Jepang.
Perempuan yang akrab disapa Ica itu termasuk salah satu awardee JASSO Scholarship untuk program pertukaran pelajar yang dilaksanakan tahun 2014 hingga 2015.
Pada waktu pertukaran pelajar itulah Fatimah mengikuti ajang variety bernama Nodojiman the World yang disiarkan di NTV (nippon terebi).
Kemudian pada 2019, Fatimah melanjutkan studi pascasarjanannya di Universitas Sophia, Jepang.
Dikutip dari Wikipedia, Universitas Sophia adalah salah satu dari tiga universitas swasta bergengsi di Jepang.
Fatimah melanjutkan studinya dengan beasiswa Monbukagakusho/MEXT.
MEXT merupakan program beasiswa pemerintah Jepang.
Fatimah kemudian lulus pada 2021 dan mendapat gelar magister social welfare atau magister kesejahteraan sosial.
Baca juga: Kisah Fatimah Zahratunnisa, Bea Cukai Minta Rp4 Juta untuk Tebus Piala Menang Lomba Nyanyi di Jepang
Kemenkeu Minta Maaf Pasca Viral Petugas Bea Cukai Pajaki Hadiah Piala dari Jepang Rp 4 Juta
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, menyampaikan permintaan maaf menyusul viralnya kabar netizen yang mengaku dikenai pajak Rp 4 juta oleh petugas Bea Cukai atas hadiah piala menang kontes nyanyi di Jepang.
Netizen yang membeber pengalaman dipajaki tersebut adalah Fatimah Zahratunnisa.
"Mbak @zahratunnisaf, mewakili Kemenkeu, kami memohon maaf secara tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sungguh berempati dan menyesalkan kejadian ini. Doa kami mbak Zahra semakin sukses. Kami berkomitmen utk terus melakukan perbaikan pelayanan," tulis Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo dikutip dari akun Twitternya, Rabu (22/3/2023).
Pada saat kejadian Fatimah hanya mengirimkan piala melalui moda transportasi udara. Namun tak disangka, biaya pajak dari bea cukai atas pengiriman piala tersebut mencapai Rp 4 juta.
"2015 menang acara nyanyi di TV Jepang, pialanya dikirim ke Indo karena gede banget buat dibawa di pesawat. Ditagih pajak 4 juta. Padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang. Menang lomba kok nombok," tulis Fatimah.
Sebelumnya, penyanyi dan penulis lagu Fatimah Zahratunnisa menceritakan pengalaman tak menyenangkan saat berurusan dengan pihak Bea Cukai pada 2015 silam, ketika ia tiba dari Jepang.
Lewat akun Twitternya, @zahratunnisaf, Fatimah mengatakan ia tiba di Indonesia setelah menang ajang pencarian bakat di Jepang.
Tetapi, piala kemenangan Fatimah harus dikirim terpisah ke Indonesia karena ukurannya yang besar. Meski demikian, saat pialanya tiba di Indonesia, Fatimah justru diminta membayar pajak sebesar Rp4 juta.
Padahal, Fatimah tak menerima uang sebagai pemenang ajang pencarian bakat.
"(Tahun) 2015 menang acara nyanyi di TV Jepang, pialanya dikirim ke Indo karena gede banget buat dibawa di pesawat," ucap dia.
"Ditagih pajak 4 juta, padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang," tulis gadis yang saat ini berdomisili di Tokyo.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Petugas Bea Cukai Acak-acak Koper Alissa Wahid Anak Gusdur, Dikira TKW