2 Korban Pembunuhan Mbah Slamet Pasutri asal Lampung, Korban Merantau ke Jawa untuk Bekerja
Dua korban yang teridentifikasi merupakan pasutri asal Lampung. Keduanya pergi ke Jawa untuk bekerja dan meninggalkan dua anak.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
Mbah Slamet membunuh korban dengan memberikan minuman berisi racun untuk membunuh korban.
Baca juga: Kronologi Terungkapnya Kasus Dukun Sadis Banjarnegara, Tewaskan 12 Orang, Modus Gandakan Uang
"Korban diajak ke lokasi menggunakan kendaraan korban, ada juga yang menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang."
"Kemudian dikasih minum yang isinya obat potasium, dan obat penenang," pungkasnya.
Jasad para korban telah diautopsi di RSUD Margono, Banyumas, Jawa Tengah.
Korban Tewas 6 Sampai 24 Bulan Lalu
Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan 9 dari 12 jasad korban telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.
Dari 9 korban tersebut, 6 di antaranya merupakan laki-laki dan 3 lainnya perempuan.
Dugaan sementara, para korban meninggal sekitar 6 bulan hingga 24 bulan yang lalu.
"Usianya antara 25 hingga 50 tahun."
"Kami perkirakan waktu kematian antara 6 bulan sampai 24 bulan,” pungkasnya.
Kombes Sumy Hastry menambahkan para korban meninggal karena racun.
"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik,” bebernya.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, TH Alias Mbah Slamet Ternyata Seorang Residivis
Sosok Mbah Slamet
Kepala Desa setempat, Mahbudiono mengaku tidak begitu mengenal pelaku karena orangnya tertutup.
Ia bahkan tidak mengetahui pekerjaan Mbah Slamet dan hanya mengetahui pekerjaan istri pelaku.
"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu."
"Tapi istrinya sempat dagang kubis," paparnya, Senin (3/4/2023), dikutip dari TribunMuria.com.
Mahbudiono menjelaskan, para warga mengetahui pelaku bekerja sebagai dukun pengganda uang ketika ada tamu dari Palembang.
"Sempat ada yang datang menemui saya adalah seorang warga Palembang bilang ketemu Mbah Slamet ingin menemui keluarganya," lanjutnya.
Lahan tempat para korban dikubur merupakan tanah milik orang tua pelaku.
Para warga juga jarang yang berinteraksi dengan pelaku karena lokasi rumahnya yang jauh.
"Karena jauh dari warga yang lain artinya orang-orang juga cuek," katanya.
Sementara itu, istri Mbah Slamet, Sanem mengaku tidak mengetahui kasus pembunuhan yang dilakukan suaminya.
Baca juga: Fakta-fakta Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Nekat Bunuh 11 Korbannya dengan Apotas
Sanem mengungkapkan dirinya sudah lebih dari setahun ditelantarkan oleh Mbah Slamet.
"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," tandasnya.
Ia juga tidak mengetahui suaminya merupakan dukun pengganda uang karena hanya bertugas membuatkan minuman ketika ada tamu.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati/Iwan Arifianto) (TribunLampung.com/Oky Indra)