Setelah Bunuh Bosnya, Husen Sempat Nongkrong di Angkringan hingga Sewa PSK Pakai Uang Milik Korban
Husen mengaku sempat nongkrong di angkringan setelah membunuh bosnya di Semarang.
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
Pelaku mengambil uang sebesar Rp 7 juta dari dompet korban.
Ia lalu bersenang-senang dan mengajak penjual angkringan bernama Imam untuk menyewa pekerja seks komersial (PSK).
"Nyari cewek di MiChat ketemu di Banjarsari (Tembalang, Semarang)" jelasnya.
Alasan Pelaku Mutilasi Bosnya
Muhammad Husen beralasan memutilasi korban lantaran dendam.
Ia beralibi sering dimarahi dan dipukul oleh korban.
"Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas enggak nyesel," katanya, Rabu, masih dari TribunJateng.com.
Baca juga: Dari Hasil Autopsi, Mayat yang Dicor di Semarang Ternyata Dimutilasi dalam Keadaan Masih Bernyawa
Husen mengungkapkan sudah bekerja dengan korban selama satu bulan.
"Sebulan digaji Rp 2 juta, saya bulan ini sudah digaji," jelas dia.
Ia mengaku tidak langsung menyerahkan diri ke polisi lantaran agar polisi bekerja.
"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, enggak langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucap dia.
Husen sembunyi beberapa hari di rumah temannya di Banjarnegara.
Ia juga sempat membawa kabur motor Yamaha Byson warna putih milik korban.
"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," imbuhnya.
Baca juga: Fakta Pelaku Mutilasi dan Cor Bos Galon di Semarang: Tak Menyesal hingga Arti Potong Kepala & Tangan