Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awal Gadis 16 Tahun di Parigi Moutong Kenal Ipda MKS hingga Dirudapaksa, Minta Tolong Cari HP Hilang

R (16), gadis di Parigi Moutong yang jadi korban rudapaksa 11 pria, awalnya meminta bantuan Ipda MKS untuk mencari HP-nya yang hilang.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Awal Gadis 16 Tahun di Parigi Moutong Kenal Ipda MKS hingga Dirudapaksa, Minta Tolong Cari HP Hilang
Yonhap News/via KOMPAS.com
Ilustasi pelecehan dan polisi. R (16), gadis di Parigi Moutong yang jadi korban rudapaksa 11 pria, awalnya meminta bantuan Ipda MKS untuk mencari HP-nya yang hilang. Namun, ia justru berakhir dirudapaksa. 

"Mohon doanya agar supaya anak kita ini bisa pulih kembali, mohon doanya agar supaya kejadian yang luar biasa ini, mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang."

"Karena ini efek dari kejadian ini bukan semata-mata ada hal-hal yang berkaitan dengan fisiknya, tapi secara umum psikisnya juga," pungkasnya.

R nantinya akan ditangani oleh tiga dokter saat menjalani operasi, yaitu Dokter Bedah Anak, Dokter Onkologi, dan Dokter Bedah Digestif.

Kronologi Kejadian

Ilustrasi pelecehan
Ilustrasi pelecehan (Yonhap News)

Mengutip TribunnewsSultra.com, rudapaksa yang dialami oleh R bermula pada 2022.

Saat itu, ia mendatangi posko bencana banjir di Parigi Moutong, untuk memberikan bantuan logistik.

Baca juga: UPDATE Kasus Asusila di Parigi Moutong, Korban IR Kemungkinan Tak Perlu Operasi Pengangkatan Rahim

Di tempat itulah R berkenalan dengan para pelaku.

Berita Rekomendasi

Setelah menyalurkan bantuan, R tidak langsung pulang ke kampung halamannya di Poso lantaran dijanjikan pekerjaan di sebuah rumah makan oleh para pelaku.

Nahasnya, R justru menjadi korban rudapaksa oleh 11 pria tersebut, secara bergilian.

Menurut pengakuan R, ia dirudapaksa berulang kali di tempat yang berbeda hingga Januari 2023 lalu.

“Karena bujuk rayu dengan diiming-imingi uang dari Rp50.000 hingga Rp500.000."

"Korban juga dibelikan baju baru dan pernah dibelikan ponsel,” ungkap Kapolres Parigi Moutong, AKBP Yudy Arto Wiyono.

Karena sudah tak tahan lagi, R pun mengadu pada ibu kandungnya dan mereka perdua melapor ke polisi.

Malangnya, R juga mengalami sakit hingga harus menjalani operasi pengangkatan rahim, buntut aksi kekerasan seksual yang diterimanya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunPalu.com/Rian Afdhal, TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas