Polemik Pemecatan Satpam Masjid Sheikh Zayed, Pengurus Masjid Minta Perusahaan Adil dan Transparan
Ratusan karyawan Masjid Sheikh Zayed mogok kerja karena perusahaan memecat satpam secara sepihak. Pengurus masjid akan memediasi polemik ini.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Kami memediasi bahwa itu dianggap tidak adil kami mendengarkan. Kami akan proses kebijakan PT Arsa seperti apa," jelas dia.
Pengakuan Satpam ES
ES mengaku ada orang yang merekamnya mendapat uang tip dari jamaah dan melaporkan ke manajemen.
"Pimpinan dapat video dari seseorang. Ini gimana satpam dapat tip. Setelah dapat video hari itu juga saya dikeluarkan," paparnya, Sabtu (17/6/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Uang tip yang diterima ES hanya Rp 5 ribu, tapi ia harus mengalami pemecatan.
"Masalah tip dari pengunjung. Aturan sebelumnya diperbolehkan selama kita tidak minta," imbuhnya.
Menurutnya para satpam yang bekerja tidak pernah mewajibkan pengunjung memberi uang tip atau menentukan nominalnya.
"Kalau dikasih ya diterima. Jangan meminta atau pasang tarif," terangnya.
ES menambahkan, uang tip yang didapat dikumpulkan untuk kesejahteraan bersama para karyawan lain dan bukan untuk individu.
Baca juga: Tukang Las Masjid Sheikh Zayed Mengaku Belum Dibayar Rp 150 Juta, Gibran akan Selesaikan Polemik
"Dan hasil dari uang itu dikumpulkan buat bareng-bareng. Buat dana sosial," tuturnya.
Uang tip tersebut juga sering dinikmati bersama pimpinan perusahaan yang mengelola Masjid Raya Sheikh Zayed.
"Bahkan pimpinan itu juga menikmati. Kaya pas lagi makan-makan, rokokan. Ikut menikmati juga. Pimpinan dikasih, uang dialihkan ke kita," sambungnya.
Ia menjelaskan, sejak parkir di Masjid Raya Sheikh Zayed dibuka sekitar bulan Mei 2023 pihak perusahaan tidak pernah mempermasalahkan ada pengunjung yang memberi uang tip.
"Udah lama. Sejak parkiran depan masjid dibuka. Kalau ada yang ngasih diterima aja. Semenjak tenda di depan dibongkar habis lebaran," tandasnya.