Koperasi Tugu Cijulang Sebut Penyebab Guru Tidak Bayar Pinjaman Tabungan Murid: Gaji Ditransfer
Kebijakan tersebut diterapkan oleh ketua koperasi waktu itu dengan adanya yang namanya kemitraan.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Koperasi Tugu Cijulang di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengungkapkan penyebab uang tabungan murid macet.
Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang, Sobirin mengatakan kemacetan ini berawal dari kebijakan Pemerintah sekitar pada tahun 2017 dalam hal membayar gaji guru.
Baca juga: Jumlah Tabungan Siswa di Pangandaran yang Mandek Bertambah jadi Rp 7,47 Miliar, Para Guru Diperiksa
"Pembayaran gaji, dulu kan tunai melalui bendahara. Tapi, tiba-tiba diubah menjadi nontunai melalui rekening," ujar Sobirin kepada sejumlah wartawan di kantor Koperasi Tugu Cijulang, Rabu (21/6/2023) siang.
Dari awal kebijakan itu, uang gaji tersebut dipegang langsung oleh anggota koperasi yang merupakan seorang guru.
"Nah, mungkin karena mental anggota yang kurang baik. Sehingga, mereka malas untuk membayar setor ke kota (koperasi tugu Cijulang)," katanya.
Memang, lanjut Ia, rata-rata yang meminjam uang ke koperasi tugu Cijulang itu adalah para guru.
Baca juga: 2 Solusi Menurut Advokat untuk Kasus Tabungan Siswa SD di Pangandaran yang Belum Dibayar
"Karena, anggota kita kan guru ditambah mantan guru yang sudah pensiun," ucap Sobirin
Selain para guru, Ia mengaku ada juga beberapa peminjam yang bukan seorang guru.
"Memang ada (bukan guru), dulu kan ada kebijakan kita yang sesuai RAT," ujarnya.
Kebijakan tersebut diterapkan oleh ketua koperasi waktu itu dengan adanya yang namanya kemitraan.
Baca juga: Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran Tak Dikembalikan Hampir 2 Tahun, Dipinjam Guru Pensiunan
"Kita menyimpan modal di lembaga usaha yang lain untuk sama-sama saling mendapatkan keuntungan. Jadi, nanti ada sharing profit," kata Sobirin.(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna)
Penulis: Padna
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Koperasi Tugu Akhirnya Buka Suara soal Uang Tabungan Murid di Pangandaran yang Macet, Tak Disetorkan