Siapa Pemilik SAM Air yang Pesawatnya Jatuh dan Terbakar di Hutan Papua? Ini Sosoknya
Inilah sosok pemilik maskapai SAM Air yang pesawatnya sempat hilang kontak lalu ditemukan jatuh dan terbakar di hutan Papua Pegunungan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Suci BangunDS
Dari maskapai inilah, dia merintis SAM Air.
Masih dari Tribun-Timur.com, SAM adalah akronim dari Semuwa Aviasi Mandiri.
Semuwa juga adalah akronim dari kelompok usahanya; Sentani, Mulia, Wamena (Semuwa).
Tentang penamaan Semuwa ini, adalah akronim dari titik rintisan usahanya sejak awal dekade 1990-an.
Dia lahir di Wamena, berbisnis di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya, dan Sentani adalah kota dimana dia dibesarkan.
Kini, sejak di-launching pada September 2019, Semuwa Group sudah menjadi kelompok usaha.
Mulai dari jualan kebutuhan pokok, bisnis jasa cuci mobil, konstruksi, media, dan kuliner.
Pada 2021, PT SAM Air sudah mempekerjakan 70 karyawan dan 20 di antaranya anak Papua.
Kebanyakan posisi adalah pilot, mekanik, ground handling, marketing, dan administrasi.
Kronologi Kejadian Pesawat SAM Air Hilang Kontak
Adapun pesawat SAM Air yang ditemukan jatuh dan terbakar sempat hilang kontak.
Pesawat dengan nomor penerbangan PK-SMW ini terbang dari Bandara Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan menuju Bandara Poik.
Kepala Seksi (Kasi) SAR Jayapura, Marinus Ohoirat, mengatakan pesawat SAM Air itu take off dari Bandara Elelim pukul 10.53 WIT dan tiba di Bandara Poik pukul 11.06 WIT.
Pesawat SAM Air rute penerbangan Yalimo - Ilaga semestinya hanya memakan waktu tempuh 13 menit.
Namun setelah tujuh menit take off dari Bandara Elelim, Pesawat SAM Air mengalami hilang kontak.
"Pesawat itu melaksanakan flight dari Bandara Elelim ke Poik pukul 10.53 WIT, rencana tiba di Bandara Poik jam 11.06 WIT."
"Namun saat pesawat terbang kurang lebih 7 menit, mengalami hilang kontak, dan saat ini masih dalam pencarian," kata Marinus dalam Breaking News KompasTV, Jumat.
Pesawat milik SAM Air ini membawa 6 orang, dengan rincian 4 penumpang dan 2 kru.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Yalimo, Eddy Peyon, mengatakan pesawat tersebut disewa oleh seorang guru SD Inpres Poik Distrik Welarek, bernama Petrus Kepno.
Selain berpenumpang 4 orang, pesawat itu juga membawa barang bagasi.
Adapun identitas keempat penumpang yakni Petrus Kepno, Guru SD Inpres Poik.
Baca juga: Susi Air Ikut Bantu Pencarian SAM Air yang Jatuh di Papua Pegunungan, Terbangkan Pesawat Porter
Lalu, Roni Peyon, Penatua di Jemaat GKI Muralo, Efer Halerohon dan Tromina Peyon dari Kampung Holoi Distrik Welarek.
Kini, pesawat SAM Air telah ditemukan dalam kondisi terbakar di sebuah hutan.
"kondisinya terbakar hangus," kata Kapolres Yalimo Kompol Rudolof Yabansabra.
Rudolof mengatakan, hingga kini tim SAR gabungan belum menurunkan tim ke lokasi karena terkendala faktor cuaca dan lokasi yang sulit dijangkau.
"Belum bisa, cuacanya kurang bagus dan daerahnya gunung," kata Rudolof.
Menurut Rudolof, saat ini tim SAR gabungan tengah melakukan koordinasi untuk menurunkan tim ke lokasi.
Pihaknya dan tim gabungan tengah melakukan koordinasi untuk mengetahui secara pasti penyebab jatuhnya pesawat SAM Air ini.
"Tindakan evakuasi nanti selanjutnya akan kita sampaikan," kata Rudolof.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Milani Resti) (Tribun-Timur.com/Thamzil Thahir) (TribunPapua.com/Arni Hisage)