Demi PPDB, Oknum ASN dan Anggota Polisi Titipkan Anak ke KK Keluarga Lain saat Pendaftaran
Budhi Masturi selaku Kepala ORI Jogja mengungkapkan, pihaknya selalu menerima laporan terkait PPDB tiap tahunnya.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Dua oknum tersebut pun sampai membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau surat miskin.
"Hari Minggu kita ke lapangan, dan menemukan ada dua (orang kaya dan politisi yang mendaftarkan anaknya pakai jalur afirmasi pada PPDB 2023 di Banten)," kata Najih, dikutip dari TribunBanten.com, Kamis (13/7/2023).
Najih mengungkapkan, bahwa SKTM tersebut asli, namun palsu.
"SKTM-nya asli, tapi palsu. Kenapa asli karena yang mengeluarkan kelurahan, kenapa palsu karena dia orang kaya," jelasnya.
Baca juga: Alasan Kemdikbud Minta Disdik Adakan Sosialisasi PPDB ke Orang Tua Siswa
Kini, keduanya pun telah dicoret, lantaran tidak sesuai dengan peruntukannya.
"Udah kita coret," tegasnya.
Najih menambahkan, sebenarnya jalur afirmasi masih belum terisi penuh.
Pihaknya pun turun ke rumah-rumah warga untuk mencari calon siswa yang kurang mampu.
"Kuota afirmasi 65, yang mendaftar 18, cuma yang diterima cuma 6. Karena yang 10 tidak bisa lolos verifikasi, dan yang dua dicoret karena kaya," ungkapnya.
Menurut Najih, alasan 10 pendaftar tadi tidak lolos karena saat pembuktian verifikasi di sekolah mereka tidak datang.
"Kita ingin afirmasi ini betul-betul terisi dengan benar. Tapi tadi kita lihat ada satu, dia tidak mampu, tidak punya orang tua dan tinggal bersama bibinya, itu akan kita coba ajak sekolah," jelas Najih.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Wisang Seto Pangaribowo)