Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teka-teki Grup FB Tak Wajar Pemicu Kasus Mutilasi di Sleman, Korban Sempat Ganti Foto FB Awal Juli

Polisi menyatakan korban dan tersangka saling kenal melalui grup Facebook yang tak wajar. Mereka janjian bertemu di kos tersangka W di Sleman.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Teka-teki Grup FB Tak Wajar Pemicu Kasus Mutilasi di Sleman, Korban Sempat Ganti Foto FB Awal Juli
TRIBUNJOGJA.COM Ahmad Syarifuddin/KOMPAS.com Wijaya Kusuma
Kos pelaku mutilasi di Sleman, W, yang berada di kawasan Triharjo, Sleman (kiri). Kos tersebut menjadi tempat W dan RD (kanan) mengeksekusi RTA. Korban dan tersangka tergabung dalam grup komunitas tak wajar di Facebook. 

"Saya klarifikasi pihak keluarga memang betul. Cuma memang, (tersangka) jarang sekali dia di rumah Gatak Sukomulyo," ungkapnya, Minggu (16/7/2023), dikutip  dari TribunJogja.com.

Ia mengaku tidak mengenal tersangka W karena yang bersangkutan merantau ke kota lain.

"Jadi tidak menetap, cuma identitas masih warga Sukomulyo."

"Yang di sini orang tuanya (tersangka). Karena tidak tetap kami juga tidak bisa menjawab berapa lama tersangka merantau di Jogja," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Gatak, Arif Masrur menyatakan wajah tersangka yang dirilis petugas kepolisian mirip dengan wajah W.

Namun hingga saat ini, pihak keluarga W belum dapat dikonfirmasi sehingga ia belum dapat memastikan.

"Iya, ini memang mirip dia (W) yang rambutnya diwarnai. tetapi sekali lagi karena belum ada konfirmasi yang masuk ke kami, kami belum bisa memastikan lebih jauh. Sampai sekarang saya masih terkejut ," tuturnya.

Baca juga: Identitas Korban Mutilasi di Sleman Sudah Terungkap, tapi Potongan Tubuh Masih Belum Lengkap

Berita Rekomendasi

Menurut Arif Masrur, W tidak pernah berbuat onar di lingkungan dusun sehingga kabar W menjadi tersangka mutilasi membuatnya terkejut.

"Anak itu kalem sekali, sampai sekarang saya kurang percaya kalau anak itu melakukan hal itu (pembunuhan mutilasi)."

"Yang saya tahu anaknya itu anteng sekali, tidak pernah berbuat onar, tidak pernah dengar (membuat masalah)," jelasnya.

Ia menambahkan ayah W sudah lama meninggal sehingga W hanya tinggal bersama ibunya dan kakak laki-laki yang sudah menikah.

Terakhir kali Arif Masrur melihat W sebelum puasa tahun 2022 lalu.

"Kemari sama ibunya, dua orang aja. Itu sikapnya masih normal tidak ada yang mencurigakan. Itu mau buat sertifikat tanah katanya untuk W," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Nanda Sagita/Ahmad Syarifudin/Miftahul Huda) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas