Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mutilasi di Sleman Dilakukan Tersangka secara Sadar, Polisi Hentikan Pencarian Potongan Tubuh Korban

Polisi telah melakukan tes psikologi terhadap dua tersangka kasus mutilasi di Sleman. Jasad korban juga telah dites DNA.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Mutilasi di Sleman Dilakukan Tersangka secara Sadar, Polisi Hentikan Pencarian Potongan Tubuh Korban
Kolase Tribunnews.com: Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani dan KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
(Kiri) Polisi berhasil menangkap dua terduga pelaku terkait penemuan potongan tubuh manusia di area Jambatan Kelor, Turi, Kabupaten Sleman dan (Kanan) Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY. Berikut teka-teki kasus mutliasi di Sleman yang belum terungkap. 

“Terkait kasus hilangnya mahasiswa FH UMY, kampus telah memberikan pendampingan pengacara bagi keluarga terduga korban, selama proses hukum berjalan,” terangnya.

Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Sleman, Yogyakarta telah memasuki tahap pemberkasan.

Penyidik telah melengkapi barang bukti dalam kasus ini yang akan diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Jasad korban hingga saat ini belum dipulangkan ke pihak keluarga.

Baca juga: Rektor UMY Ungkap Fakta Mengejutkan Terkait Sosok Mahasiswa Korban Mutilasi di Sleman

Pihak UMY Bantah Korban Masuk Kelompok LGBT

Sementara itu, Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Dr Achmad Nurmandi membantah korban merupakan anggota kelompok LGBT.

Diketahui, korban merupakan mahasiswa UMY yang berasal dari Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Berita Rekomendasi

Menurut Prof Dr Achmad korban sedang melakukan penelitian terkait kelompok LGBT yang memaksanya bersinggungan dengan kedua tersangka.

"Jadi memang sedang meneliti orang harus mencari informasi, mungkin masuk to ke kelompok kayak gitu itu," paparnya, Kamis (27/6/2023).

Kelompok yang diteliti korban tidak hanya LGBT melainkan kelompok radikal yang ada di Yogyakarta.

Penelitian tersebut sudah berjalan selama 3 bulan.

Baca juga: Keluarga RTA Korban Mutilasi di Sleman Buka Suara: Sebut Pelaku Bukan Manusia, Minta Dihukum Mati

"Ya indikasinya seperti itu lho kalau misalnya dia itu LGBT Ndak mungkin."

"Nggak sejajar kok itu kan pengangguran kabeh sik pelaku. Kalau LGBT itu kan sejajar mahasiswa dengan mahasiswa," bebernya.

Ia menegaskan korban tidak memiliki penyimpangan seksual dan masuk kelompok LGBT.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas