Waspada, Kotak Infak Disebar Terduga Teroris di Solo Raya, Digunakan untuk Beli Bahan Peledak
Sebanyak 50 kotak infak diamankan Densus 88 dari para terduga teroris. Kotak infak dijadikan sumber pendanaan untuk membeli bahan peledak.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Dalam sepekan, Densus 88 Anti Teror telah menangkap 5 terduga teroris yang berencana melakukan aksi teror bom di Mapolresta Solo.
Kelima terduga teroris tersebut juga terlibat dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukan tersangka Agus Salim di Polsek Astana Anyar, Bandung pada Desember 2022 lalu.
Mereka ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda-beda.
Terduga teroris yang pertama ditangkap yakni RS, istri Agus Salim.
RS ditangkap pada Kamis (27/7/2023) pukul 08.00 WIB di Desa Laban, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca juga: Polresta Solo jadi Target Aksi Terorisme, Densus 88 Gagalkan Rencana 5 Terduga Teroris
Kemudian S, ketua kelompok teroris di Solo Raya ditangkap di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Selasa (1/8/2023).
Terduga teroris TN diamankan saat berada di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Rabu (2/8/2023).
Lalu, terduga teroris PS dan AG ditangkap di hari yang sama pada Kamis (3/8/2023).
PS ditangkap di Simo, Boyolali, sedangkan AG ditangkap di Baki, Sukoharjo.
Untuk mencari modal membeli bahan peledak, para terduga teroris menyebarkan kotak infak di wilayah Solo Raya.
Kotak infak tersebut menjadi pendanaan rencana aksi teror yang rencananya dilakukan di Mapolresta Solo.
Sebanyak 50 kotak infak telah diamankan dan dijadikan barang bukti.
Baca juga: Sosok 3 Terduga Teroris yang Ditangkap di Boyolali dan Sukoharjo, Diduga Jaringan Agus Muslim
Terlihat, kotak infak berwarna cokelat dipasangi stiker bertuliskan Sahabat Langit dan Sahabat Umat.
PPID Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Aswin Siregar menyatakan uang yang terkumpul dari kotak amal tersebut telah dibelikan bahan kimia dan bahan peledak.