Indopol: Tingkat Keterpilihan Partai di Jatim Dipengaruhi Figur Capres yang Diusung pada 2024
Dari potret survei yang dilakukan terbaca bahwa di mata masyarakat Jatim, tingkat keterpilihan partai dipengaruhi besar oleh figur capres.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Elektabilitas PDIP berdasarkan peta kekuatan parpol di Jawa Timur saat ini dinilai masih unggul daripada parpol lain.
Setidaknya hal itulah yang terekam dalam hasil survei terbaru yang dirilis lembaga Indopol Survey and Consulting di Jawa Timur pada Juli 2023.
Dari potret survei yang dilakukan terbaca bahwa di mata masyarakat Jatim, tingkat keterpilihan partai dipengaruhi besar oleh figur capres yang akan diusung di Pilpres 2024.
Dikutip dari TribunJatim.com, survei yang dilakukan kali ini bertajuk Dinamika Elektoral Partai Politik dan Calon Gubernur di Jawa Timur Menjelang Pemilu 2024.
Survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling. Adapun jumlah responden sebesar 820 yang tersebar di 38 kota/kabupaten di Jawa Timur, dengan margin of error ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Indopol Survey and Consulting, Fauzin menjelaskan, berdasarkan hasil survei tersebut, pihaknya mendapati elektabilitas PDIP unggul dengan perolehan angka 30,85 persen.
"Jika pemilu digelar saat survei dilakukan, elektabilitas partai politik di Jawa Timur pertama adalah PDIP," kata Direktur Indopol Survey and Consulting, Fauzin di kantornya, Jalan Jemursari Selatan IV Surabaya, Senin (7/8/2023).
Keunggulan PDIP ini juga terjadi pada tingkat popularitas partai.
Tingkat kepopuleran PDIP dalam survei yang sama, berada di angka 90,49 persen. Baik popularitas maupun elektabilitas PDIP relatif unggul.
Sementara di urutan kedua dari sisi elektabilitas bertengger Partai Gerindra dengan angka 20,61 persen.
Selanjutnya di posisi ketiga ada PKB dengan elektabilitas 14,63 persen. Kemudian yang mengejutkan adalah Partai NasDem.
Dalam survei tersebut, dengan elektabilitas 8,78 persen, partai besutan Surya Paloh tersebut berada di posisi keempat. Kemudian di bawah NasDem, ada Partai Golkar dengan angka 7,44 persen.
Tingkat keterpilihan parpol di Jawa Timur tersebut disinyalir juga dipengaruhi oleh figur capres.
Sebab, dari hasil survei tersebut, responden menyatakan memilih parpol dengan pertimbangan figur capres yang diusung maupun didukung.
Persentasenya mencapai 20,24 persen.
"Kemudian kedua yang menjadi alasan adalah pengaruh dari calon legislatif yang dimunculkan. Setelah itu, karena sudah biasa memilih parpol tersebut," jelas Fauzin.
Top of mind bursa Cagub Jatim
Masih di tempat yang sama, dirilis juga temuan Indopol yang menyebutkan Khofifah Indar Parawansa diprediksi bakal mampu melanjutkan kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Timur jika kembali maju pada Pilkada 2024.
Elektabilitas Khofifah sebagai petahana, bahkan lebih unggul dibandingkan mantan Walikota Surabaya yang kini menjabat Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam survei yang dirilis Indopol Survey and Consulting.
"Pertanyaan semi terbuka 8 nama jika pilkada dilaksanakan hari ini, publik akan memilih pertama Khofifah 28,17 persen, dan kedua Tri Rismaharini 17,20 persen," ujar Fauzin.
Di bawah dua nama itu, kata Fauzin, ada Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (9,63 persen), Walikota Surabaya Eri Cahyadi (8,05 persen), dan Bupati Pasuruan Syaifullah Yusuf (4,15 persen).
Berikutnya Bupati Sumenep Ahmad Fauzi (1,95 persen), mantan Bupati Lamongan Suyoto (1,46 persen), dan Menteri Desa Abdul Halim Iskandar (0,37 persen).
"Sementara masih ada 28,17 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak jawab," demikian Fauzin.
Sumber: TRIBUN JATIM