Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepsek di Malang Diduga Aniya Guru, Korban Alami Luka Memar di Punggung dan Buat Laporan ke Polisi

Seorang guru di Malang mengaku dianiaya kepala sekolahnya. Penganiayaan ini mengakibatkan korban alami luka memar.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Kepsek di Malang Diduga Aniya Guru, Korban Alami Luka Memar di Punggung dan Buat Laporan ke Polisi
TribunKaltim
Ilustrasi Penganiayaan. Kepsek di Malang diduga aniaya guru. Kasus ini sudah dilaporkan polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang kepala sekolah SMPN 5 Satu Atap (Satap) Singosari, Malang, Jawa Timur bernama Anas Fahrudin dilaporkan atas dugaan kasus penganiayaan.

Kepsek tersebut diduga telah menganiaya seorang guru di sekolahnya.

Korban yang bernama Abdul Rozaq mengaku dianiya saat berada di halaman SMPN 5 Satap Singosari.

Saat itu, Rozaq tengah mendampingi para siswa yang sedang kemah.

Kemudian, sekira pukul 21.00 WIB, terlapor datang dan langsung memaki korban serta menunjuk-nunjuk.

Tendangan itu mengakibatkan guru olahraga SMPN 5 Satap tersebut mengalami luka memar di pinggang kanan.

Baca juga: Terungkap Motif Anak Bos Kardus di Depok Tega Bunuh Ibu Kandung dan Aniaya Ayah, Uang Jadi Masalah

"Saat saya baru di depan pintu, dia menendang saya dua kali. Satu tendangan kena, dan satu tendangan meleset karena dialangi teman," kata Rozaq kepada SURYAMALANG.COM, Senin (14/8).

Berita Rekomendasi

Rozaq sengaja tidak membalas tendangan itu.

Rozaq memang ingin melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polsek Singosari.

"Banyak saksi, mulai siswa sampai guru. Setelah pulang, saya konsultasi ke seseorang, dan disuruh lapor ke polsek," paparnya.

Rozaq menduga penganiayaan itu terkait terkait perekrutan satu guru. Rozaq dianggap tidak koordinasi dengan kepala sekolah terkait proses penerimaan guru.

Sebenarnya operator BOS yang melakukan proses perekrutan guru tersebut pada Maret lalu. SMPN 5 Satap Singosari sudah menerima beberapa lamaran, dan dilakukan wawancara pada Juli 2023.

Baca juga: Pengakuan RAR, Tega Bunuh Ibu dan Aniaya Ayah, Pendam Kebencian Tiap Hari: Harus Pura-pura Kuat

Saat tim sudah mendapat kandidat calon guru, Rozaq bermaksud memberi tahu Anas. Saat itu Anas tidak ada di lokasi.

Kemudian Rozaq menghubungi calon guru yang sudah diterima tersebut. Tapi, Anas merasa keberatan dan menyampaikannya ke grup sekolah.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas