Fakta Kasus Penyerangan Ketua DPD PDIP Kris Wartabone Pakai Parang dan Panah, Sudah 2 Kali Terjadi
Fakta-fakta mengenai penyerangan Ketua DPD Gorontalo Kris Wartabone menggunakan parang dan panah saat hendak pulang ke rumah.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta penyerangan yang dialami Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kris Wartabone.
Kris Wartabone diserang di Desa Bube, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Selasa (22/8/2023) malam saat hendak pulang ke rumahnya setelah salat Isya di masjid.
Kejadian tersebut dikonfirmasi oleh Kapolres Bone Bolango, AKBP Muhammad Alli.
"Kejadiannya menurut korban (Kris) bahwa yang bersangkutan Pak Kris baru selesai salat Isya di masjid kemudian kembali ke kediamannya yang tidak terlalu jauh," jelasnya, dikutip dari TribunGorontalo.com, Rabu (23/8/2023).
Diketahui, pelaku yang menyerang Kris Wartabone tersebut adalah pengemudi becak motor berinisial DM (52).
Ia merupakan warga Boludawa, Suwawa, Kabupaten Bone Bolongo.
Baca juga: Pelaku Penyerangan Wakil Ketua DPRD Gorontalo Pengemudi Becak Motor, Kini Diperiksa Kejiwaannya
Berikut fakta-fakta mengenai penyerangan Kris Wartabone tersebut:
Kris Wartabone Dimaki-maki Dulu Lalu Diserang
Dijelaskan Alli, saat itu, pelaku diketahui datang dan memaki-maki Kris Wartabone.
"Saat perjalanan balik, tiba-tiba pelaku muncul dan memepetin, sambil memaki-maki korban," ucapnya.
Lalu, Kris Wartabone pun menegur pelaku yang memakinya tersebut.
Pelaku Pakai Panah dan Parang
Setalah dimaki Kris Wartabone, pelaku kemudian mengeluarkan parang untuk menyerang, lalu melayangkannya ke arah Kris Wartabone, tapi tak mengenainya.
Pelaku kemudian mengeluarkan panah dan memanahnya, tapi tidak mengenai tubuh Kris Wartabone.
Baca juga: Kronologi Penyerangan Ketua DPD PDIP Gorontalo Kris Wartabone Pakai Parang dan Panah