Fakta Bentrok Warga dan Polisi di Rempang Batam: Kronologi hingga Anak Sekolah Kena Gas Air Mata
Ini fakta-fakta bentrok warga dengan aparat di Rempang Batam. Mulai kronologi kejadian hingga anak sekolah terkena gas air mata lalu kabur ke hutan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Bentrok warga dengan polisi pecah di Pulau Rempang Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (7/9/2023) pagi.
Polisi membubarkan masa dengan menembakkan gas air mata dan water canon.
Bentrokan diketahui dipicu dari warga yang memblokade jembatan buntut aksi protes pembangunan pembangunan Rempang Eco City.
Polda Riau melaporkan situasi di Pulau Rempang telah berangsur kondusif.
Berikut fakta-fakta bentrok warga dengan polisi di Rempang Batam, dirangkum Tribunnews.com, Jumat (8/9/2023):
Baca juga: Kisah Heroik Seorang Ayah Selamatkan Bayinya yang Nyaris Tewas Saat Warga Rempang dan polisi Bentrok
Kronologi kejadian
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zhwani Pandra Arsyad, membeberkan kronologi bentrokan.
Semua bermula dari warga yang melakukan blokade fasilitas umum di sejumlah tempat pada Kamis pagi.
Aksi warga tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Barelang untuk selanjutnya dilakukan penertiban.
"Pemblokiran (terjadi) di tempat-tempat sentra perlintasan masyarat, baik orang maupun barang, tepatnya di Jembatan Barelang dimana di salah satu jembatan ada massa menduduki serta melakukan swiping kepada masyarakat yang hendak melintas," kata Zhwani, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Jumat.
Zhwani melanjutkan, aksi massa tersebut tidak lepas dari rencana proyek strategis pemerintah yakni Rempang Eco City.
Proyek tersebut, katanya, bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Kepulauan Riau.
Sementara aksi protes warga sudah dilakukan beberapa kali untuk menolak pembangunan Rempang Eco City.
Zhwani melanjutkan, ada sebagaian warga yang melepaskan lahannya untuk pembangunan proyek ini.
Namun, ada sebagian warga hingga kini masih ada tak setuju dengan rencana pemerintah Buntutnya mereka menggelar aksi blokade di fasilitas umum.