Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Ibu di Boyolali Diduga Aniaya Balita di Bawah Pohon Pisang, Disebut Miliki Pengalaman Pahit

Seorang ibu di Boyolali, Jawa Tengah diduga aniaya balitanya sendiri di bawah pohon pisang. Kasus tersebut dilatarbelakangi adanya pengalaman pahit.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Seorang Ibu di Boyolali Diduga Aniaya Balita di Bawah Pohon Pisang, Disebut Miliki Pengalaman Pahit
Pixabay
Ilustrasi kekerasan pada anak. Seorang ibu di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah diduga menyiksa anaknya yang masih balita di bawah pohon pisang. 

Salah satu warga sekitar, ADN, mengatakan sebelumnya wajah T terlihat kerap pucat dan pandangannya selalu kosong.

"Bahkan kalau dikasih jajanan oleh pedagang sayur tidak pernah mau ambil."

"Gimana ya, wajahnya itu kayak wajah ketakutan," papar dia,” kata ADN, Kamis, dikutip dari TribunSolo.

ADN menambahkan, selain diduga kerap menyiksa anaknya, AT juga terdengar sering cekcok di rumahnya sepanjang hari.

Hal ini pun juga dikatakan tetangga AT lainnya yang berinisial TN.

"Saya sampe budek dengar keributan di dalam rumahnya itu," kata ADN,

"Tidak tahu masalahnya apa. Setiap hari pasti ribut. Suaranya kenceng banget. Harusnya dia (AT) sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ),” sahut TN.

Baca juga: Ovi Sovianti Percaya Diri Solo Karier, Tak Akan Duet Lagi dengan Pamela Safitri

Kasus AT Kini Ditangani Dinas Setempat

Ilustrasi kekerasan anak
Ilustrasi kekerasan anak (Istimewa)
Berita Rekomendasi

Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan AT terhadap T itu kini telah ditangani oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali.

Kepala DP2KBP3A, Ratri S Survivalina, mengatakan kini T telah berada di tempat yang aman, yakni di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) wilayah Ngemplak.

Sementara, dari hasil pendalaman terhadap sang ibu, perlakuan pada anaknya itu diduga lantaran dilatarbelakangi pengalaman pahit.

"Jadi dia sepertinya mengalami kekerasan sebelumnya. Kemudian juga keluarganya (kondisi rumah tangga) sepertinya kurang harmonis."

"Kemudian, dia seperti mengkambinghitamkan anaknya itu sebagai sumber masalah dia," kata Ratri, Kamis, dikutip dari TribunSolo.

Ratri mengatakan, saat melakukan tindak kekerasan tersebut, AT terlihat tidak merasa bersalah.

Padahal, akibat kekerasan tersebut T mengalami sejumlah luka memar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas