Puluhan Warga Segel Gerbang Puskesmas Poto Kupang, Ini Alasannya
Monce Daniel Merukh selaku keluarga Oktovianus, tindakan dilakukan karena ketidakpuasan mereka atas pelayanan dari puskesmas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Gerbang Puskesmas Poto, Rabu (27/9/2023) disegel puluhan warga Desa Poto Kecamatan Fatuleu Barat Kabupaten Kupang.
Aksi dilakukan lantaran keluarga mereka yang bernama Oktovianus Nggauk (61), meninggal dunia karena pihak Puskesmas Barate, tidak memberikan pelayanan darurat secara baik sebelum Pasien di rujuk ke RSUD. Naibonat.
Monce Daniel Merukh selaku keluarga Oktovianus, tindakan dilakukan karena ketidakpuasan mereka atas pelayanan dari puskesmas.
Puskesmas terkesan menelantarkan mereka karena, saat kondisi Okto yang dalam keadaan gawat darurat mereka membawa ke puskesmas.
Namun puskesmas bahkan tidak membawa pasien masuk ke dalam ruang tindakan.
Keluarga pasien juga diminta untuk langsung membawa ke Rumah Sakit Naibonat namun keluarga juga menyayangkan tidak ada tindakan darurat dari puskesmas juga tidak ada surat rujukan ke rumah sakit.
Baca juga: Pencuri Ambulans Puskesmas Tembokrejo Banyuwangi Diduga ODGJ, Baru 2 Hari Kabur dari Rehabilitasi
Akibat ketidakpuasan tersebut mereka menyegel puskesmas dengan menggunakan kayu dan bambu yang disilang di depan gerbang puskesmas.
"Aksi segel yang dilakukan hari ini adalah bagian dari bentuk kekesalan kami, terhadap layanan di Puskesmas Poto yang tidak mementingkan keselamatan manusia," ujar Monce
Kepala Puskesmas Poto, Umbu Piter Mila Meha, yang dikonfirmasi via telepon mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui terkait penolakan pasien tersebut.
Diriinya meminta waktu untuk mengkonfirmasi dengan dokter yang bertugas terlebih dahulu.
Soal aksi penyegelan Puskesmas, lagi-lagi diri juga tidak mengetahui adanya tindakan tersebut.
“Memang tadi ada warga ramai, masuk keluar Puskesmas. Tetapi, saya tidak mengetahui ada segel atau tidak,” ungkap Umbu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Robert Amaheka terkait kejadian ini dirinya telah menurunkan tim ke Puskesmas Poto.
“Kalau itu murni keteledoran dari tenaga kesehatan di Puskesmas Barate, saya akan mengambil sikap tegas,”kata dr. Robert Amaheka.
Soal penyegelan puskesmas dirinya menegaskan aksi itu tidak dibenarkan oleh pihak siapapun. Karena itu adalah fasilitas umum yang dapat gunakan oleh siapa saja.
"Jika keluarga pasien segel Puskemas otomatis pelayanan Kesehatan kepada masyarakat pasti ikut terganggu," kata dr. Robert. (Pos Kupang/ary)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul BREAKING NEWS: Diduga Tak Tangani Pasien Emergensi Hingga Meninggal, Warga Segel Puskesmas Poto